Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Puan: Kemungkinan PDIP Dukung Anies di Atas 50 Persen

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani tersenyum jawab peluang duet Anies-Andika di Pilkada DKI. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • PDIP mempertimbangkan mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dengan probabilitas di atas 50 persen.
  • Komunikasi informal antara PDIP dan Anies sudah terjalin, namun partai masih menimbang-nimbang siapa yang akan didukung.
  • Anies Baswedan unggul telak dalam survei elektabilitas dengan 39,7 persen, menunjukkan basis pemilih kuat dan mengakar.

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mengungkapkan, probabilitas partainya mendukung petahana Anies Baswedan di Pilkada Jakarta bisa berada di atas 50 persen.

Hal tersebut disampaikan Puan Maharani saat ditemui usai perhelatan Sidang Indonesia-Pasific Parlementary Partnership (IPPP) di Jakarta, Kamis (25/7/2024).

“Mungkin saja (usung Anies Baswedan),” kata dia.

Adapun, saat ditanya berapa presentasi angka yang tepat untuk menggambarkan probabilitas PDIP mengusung Anies Baswedan, Puan menjawabnya dengan sangat singkat.

“Bisa di atas (50 persen), bisa di atas banget,” kata Puan.

1. PDIP mulai jalin komunikasi dengan Anies

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta nama anggota terlibat judi online dibuka ke publik supaya tak ada fitnah. (IDN Times/Amir Faisol)

Puan tak memungkiri, PDIP dan Anies Baswedan telah menjalin komunikasi menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 mendatang. 

“Komunikasi informal (dengan Anies) pastinya sudah,” kata dia. 

Kendati demikian, Ketua DPR RI itu mengungkapkan, PDIP belum masih menimbang-nimbang siapa sosok yang akan didukung untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024.

Sebab, di satu sisi, PDIP juga memiliki kader dengan elek⁰tabilitas yang cukup kuat di berbagai suvei nasional Pilkada Jakarta, yakni Mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Kan waktunya masih panjang, sampai bulan akhir bulan Agustus nanti, jadi masih banyak waktu kita untuk melihat perkembangan yang ada dan dinamika politik yang masih berkembang,” tutur dia.

2. Puan dan Anies mesra saling lempar ketertarikan

Anies Baswedan hadir di acara Ngobrol Seru by IDN Times pada Selasa (11/6/2024). (IDN Times/Tata Firza)

Sebelumnya, Puan juga sempat menyampaikan ketertarikannya untuk mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Menurut Puan, nama Anies patut dipertimbangkan untuk didukung di Pilgub DKI Jakarta. 

"Menarik juga pak Anies," ujarnya.

Gayung bersambut, Anies pun juga berpikir demikian. Ia menilai, PDIP juga patut dipertimbangkan untuk diajak koalisi bersama di pilkada mendatang.

"PDIP juga menarik (dijajaki)," ujar Anies.

3. Anies unggul telak di Jakarta

Anies Baswedan hadir di acara Ngobrol Seru by IDN Times pada Selasa (11/6/2024). (IDN Times/Tata Firza)

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas sejumlah kandidat dalam gelaran Pilkada DKI Jakarta 2024.

Hasilnya, petahana, Anies Baswedan, unggul telak mengalahkan nama kuat lainnya seperti mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Profesor Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan dalam simulasi top of mind (terbuka), Anies unggul telak dengan elektabilitas 39,7 persen.

Burhanuddin menjelaskan, simulasi top of mind artinya responden diberikan kebebasan secara terbuka, untuk memilih siapa kandidat cagub yang didukung.

"Ini menarik, dalam simulasi top of mind, yang tidak memberikan jawaban secara spontan cuma 16 persen, artinya relatif kecil. Ini sebagian besar warga di Jakarta sudah punya pilihan secara spontan dan terbuka. Ini menarik, padahal pemilunya masih sekitar tiga bulan, calon belum ditetapkan KPU, tapi warga punya preferensi," ujar dia dalam konferensi pers rilis survei, Kamis (25/7/2024).

"Hampir 40 persen, tepatnya 39,7 persen itu memilih Anies Baswedan," sambung Burhanuddin.

Fenomena tersebut menunjukkan Anies punya basis pemilih kuat dan mengakar. Masyarakat langsung memilih Anies tanpa disodorkan kandidat di Pilkada 2024 dalam simulasi.

"Ini bisa kita sebut sebagai strong voters karena mereka bisa menyebut nama cagub tanpa kita breafing nama-nama yang akan maju," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us