Puan Nantikan Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB: 10 Tahun Absen

- Puan yakin pemerintah pidato Prabowo dengan matang, fokus pada isu kemerdekaan Palestina.
- Prabowo diharapkan membawa suasana segar dan membanggakan masyarakat Indonesia.
- Prabowo akan berpidato di sidang umum PBB setelah 10 tahun absen, tema sidang untuk memperbarui semangat multilateralisme.
Jakarta, IDN Times - Ketua DPR RI, Puan Maharani menunggu momen Presiden Prabowo Subianto akan berpidato di Sidang Umum PBB setelah 10 tahun RI memilih absen.
"Namun ini merupakan pidato Presiden Republik Indonesia yang ditunggu-tunggu setelah hampir 10 tahun tidak ada Presiden Indonesia yang hadir di sidang PBB," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2025).
1. Puan yakin pemerintah pidato Prabowo dengan matang

Puan belum tahu detail poin-poin yang akan dibawakan Presiden Prabowo. Namun, ia memastika isu kemerdekaan Palestina akan menjadi fokus Prabowo.
Ia juga meyakini pemerintah telah menyiapkan materi pidato Presiden dengan matang. Salah satunya mengenai kedaulatan Palestina.
"Mungkin salah satunya yaitu terkait dengan isu Palestina, saya juga belum tahu apa yang akan beliau sampaikan," katanya.
2. Prabowo diharapkan bawa suasana segar

Puan juga berharap Presiden Prabowo dapat membawa suasana yang segar, dan membanggakan masyarakat Indonesia di Tanah Air.
"Kami mengharapkan pidato Presiden Prabowo nantinya akan bisa membawa suasana segar yang membanggakan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Ketua DPP PDIP itu.
3. Prabowo bakal berpidato di sidang umum

Diketahui, kehadiran Presiden Prabowo dalam Sidang Umum PBB menjadi kali pertama bagi RI untuk menghadiri forum tersebut dalam 10 tahun terakhir. Sebelumnya, Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) memilih absen dalam Sidang Umum PBB secara langsung.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono menjelaskan, tema sidang umum PBB tahun ini untuk memperbarui kembali semangat multilateralisme terkini.
"Tema sidang umum PBB ke-80 tahun ini adalah Better Together, Eight Years and More for Peace, Development and Human Rights, yang juga merupakan satu sidang umum di mana merupakan satu titik untuk memperbarui kembali semangat multilateralisme di tengah situasi dan kondisi global dewasa ini," kata Sugiono, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/9/2025).