Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Bantul Terendam Banjir

Bantul, IDN Times - Hujan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada Minggu (17/3) hingga menjelang Senin (18/3) di wilayah Bantul, Yogyakarta, tak hanya menyebabkan terjadinya tanah longsor dan banjir, namun juga membuat puluhan hektar lahan pertanian padi yang siap panen terendam banjir.
Jika dalam kurun waktu 3 hingga 5 hari ke depan banjir tak juga surut, dikhawatirkan akan merusak tanaman padi.
1. Lahan pertanian di Kecamatan Kretek paling parah terendam banjir

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Pemkab Bantul Pulung Haryadi mengatakan, banjir pada lahan pertanian paling parah terjadi di tiga desa yaitu Desa Parangtritis, Tirtohargo, dan Tirtosari yang semuanya berada di Kecamatan Kretek.
"Di 3 desa itu sekurangnya 62 hektar lahan pertanian yang terendam. Sebagian besar yang terendam ada tanaman padi usia 50 hari dan ada yang sudah siap panen juga terendam," ungkap Pulung, Senin (18/3).
2. Tanaman bawang merah yang terendam banjir tak bisa diselamatkan

Menurutnya, dari 62 hektar lahan padi yang terendam tersebut juga terdapat tanaman bawang merah. Dapat dipastikan, tanaman bawang merah yang terendam air atau terkena banjir akan mati.
"Kalau tanaman bawang merah terendam banjir pasti akan mati atau gagal panen. Namun untuk padi bisa bertahan sampai 3 hingga 5 hari. Setelah itu pasti padi akan pusau," Pulung memaparkan.
3. Banjir di lahan pertanian sebagian mulai surut

Di daerah lain, kata Pulung, juga terjadi hal serupa yakni lahan pertanian terendam banjir akibat luapan air sungai. Tapi jumlah lahan yang terendam tidak terlalu luas, hanya beberapa hektare dan airnya sudah surut.
"Tadi di Kecamatan Banguntapan, Sewon, Srandakan, dan Sanden ada lahan yang tergenang air namun hanya beberapa hektare dan airnya mulai surut," dia menerangkan.
4. Kolam ikan juga terdampak terjangan banjir

Kolam ikan milik peternak juga terdampak banjir. Pulung mengatakan, hingga saat ini petugas di lapangan masih melakukan pendataan, namun demikian data belum seluruhnya masuk ke dinas.
"Saya pastikan ada peternak ikan yang terdampak banjir karena buktinya banyak ikan sampai pekarangan rumah, bahkan kini muncul pemancing dadakan di sawah atau di sungai," ucapnya.

















