BULOG dan Pemprov Jabar Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Tahun Baru

- BULOG dan Pemprov Jabar memastikan harga sembako stabil menjelang Tahun Baru 2026.
- Rombongan melakukan sidak, cek harga pasar, dan dialog dengan pedagang untuk memantau harga dan ketersediaan komoditas pangan utama.
- Stok beras di Jawa Barat masih tersedia, BULOG mendirikan Posko Pemantauan Harga Pangan untuk respons cepat terhadap dinamika harga dan pasokan pangan.
Jakarta, IDN Times – Menjelang Tahun Baru 2026, Direktur Utama Perum BULOG bersama Sekretaris Daerah Pemprov. Jawa Barat dan Direktur Reskrimsus Polda Jabar melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) dan monitoring harga pangan di wilayah Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan memastikan harga sembilan bahan pokok (sembako) tetap stabil, berada sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), terjangkau oleh daya beli masyarakat, serta menjamin ketersediaan stok pangan di pasar hingga memasuki tahun 2026.
Direktur Utama Perum BULOG Letjen TNI (Purn) Ahmad Rizal Ramdhani dan rombongan melakukan pengecekan langsung di sejumlah titik strategis, meliputi beberapa pasar tradisional yaitu Pasar Kosambi, Pasar Sederhana, ritel modern di wilayah Jawa Barat dan Gudang Bulog Cisaranten Kidul.
1. Cek harga pasar dan berdialog dengan pedagang

Dalam pelaksanaan sidak, rombongan memantau secara langsung harga dan ketersediaan komoditas pangan utama seperti beras, minyak goreng, telur ayam ras, cabai, daging dan bahan pangan pokok lainnya. Selain itu, dialog dilakukan dengan para pedagang dan pengelola pasar untuk memperoleh gambaran riil mengenai kondisi pasokan, tingkat permintaan, serta kendala distribusi yang dihadapi menjelang hari besar keagamaan.
“Monitoring ini kami lakukan untuk memastikan masyarakat Indonesia khususnya di Jawa Barat memperoleh bahan pangan dengan harga yang wajar dan sesuai ketentuan pemerintah. Dari hasil pantauan di lapangan, khususnya untuk komoditas beras, harga sangat stabil dan berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET),” ujar Ahmad Rizal Ramdhani pada keterangannya, (28/12).
"Berdasarkan hasil pemantauan kami di sejumlah pasar di Jawa Barat terpantau harga beras medium dengan HET Rp13.500 per kilogram dijual rata-rata di bawah itu, sementara beras premium dengan HET Rp14.900 per kilogram dijual rata-rata Rp14.500 per kilogram. Selanjutnya Minyakita juga terpantau dijual sesuai HET sebesar Rp15.700", tambah Rizal.
Selain itu, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan oleh Perum BULOG juga ditemukan dijual sesuai ketentuan Badan Pangan Nasional, yakni sebesar Rp12.500 per kilogram. Di wilayah Jawa Barat, realisasi penyaluran beras SPHP telah mencapai sekitar 74 ribu ton dan secara nasional mencapai 795 ribu ton, hal ini berperan signifikan dalam menjaga keterjangkauan harga beras dan menekan potensi gejolak harga di tingkat konsumen.
2. Stok beras Jabar masih tersedia

Dari sisi ketersediaan stok, kondisi perberasan di Jawa Barat dinilai sangat aman. Hingga saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Perum BULOG di wilayah Jawa Barat mencapai sekitar 530 ribu ton, sementara itu stok CBP nasional mencapai 3,45 juta ton sehingga mampu menjamin pasokan beras bagi masyarakat hingga melewati periode Natal dan Tahun Baru 2026.
Sementara itu, Sekda Pemrov. Jabar Dr. H. Herman Suryatman, M.Si mengatakan sudah melakukan pemantauan tingkat inflasi terutama saat ada momen kenaikan permintaan seperti saat ini di momen menjelang tahun baru 2026.
"Komunikasi yang efektif kami bangun dengan seluruh komponen untuk memantau terus perkembangan inflasi dan Alhamdulillah di akhir tahun ini inflasi di Jabar terjaga", ujar Herman.
3. BULOG dirikan Posko Pemantauan Harga Pangan

Untuk memperkuat pengawasan dan respons di daerah, seluruh Kantor Wilayah Perum BULOG di Jawa Barat telah mendirikan Posko Pemantauan Harga Pangan selama periode Natal dan menjelang Tahun Baru. Posko ini berfungsi sebagai pusat monitoring, koordinasi lintas instansi, serta sarana respons cepat terhadap dinamika harga dan pasokan pangan di wilayah Jawa Barat.
Melalui kegiatan sidak dan monitoring ini, Perum BULOG menegaskan komitmennya untuk terus hadir menjaga stabilitas pangan daerah. Dengan sinergi yang kuat antarinstansi, pemerintah optimistis masyarakat dapat menyambut Tahun Baru 2026 dengan aman, tenang, dan tanpa kekhawatiran terhadap lonjakan harga maupun kelangkaan bahan pangan pokok. (WEB)
















