Ratapan Ibu Delpedro, Putranya Dituduh Menghasut Anak-Anak Ikut Demo

- Bivitri memberikan dukungan moral pada ibu Delpedro yang menangis tersedu-sedu, memintanya untuk bersabar dan menegaskan bahwa putranya tidak bersalah.
- Delpedro tetap membaca di balik jeruji besi dan selalu dibawakan buku untuk dibaca oleh kakaknya, Delpiero Hegelian.
- Ada enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka penghasutan aksi anarkis saat demo yang berlangsung sejak 25 Agustus 2025.
Jakarta, IDN Times - Ibu Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen, MA (59), menangis tersedu-sedu saat menjenguk putranya yang kini tengah mendekam di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya. Di dekapan Ahli Hukum Tata Negara Bivitri Susanti, MA menangis pilu mempertanyakan keadilan untuk putranya.
Di halaman Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jaya, Rabu (10/9/2025), sejumlah aktivis dan pegiat HAM menunjukkan toleransi dengan menjenguk Delpedro dan tiga tersangka lainnya. Delpedro dan tersangka lainnya dituduh melakukan penghasutan pada anak-anak untuk turun demo pada akhir Agustus lalu.
MA menangis di pelukan Bivitri Susanti, yang juga datang memberi dukungan moral. Dua perempuan itu saling mendekap, hanya suara lirih dan parau yang terdengar dari Ibu Delpedro membayangkan putranya yang tumbuh dan dibesarkan kini ada di balik jeruji besi.
"Kenapa? Kan bukan penjahat anak saya, bukan maling, bukan koruptor. Dia (Delpedro) hanya belain rakyat. Dia hanya ingin ada perbaikan di negara ini," kata Ibu Delpedro.
1. Pelukan Bivitri, minta ibu Delpedro sabar

Bivitri yang mendengarkan suara ibu itu hanya berbisik pelan, memberikan pundaknya sebagai pelampiasan kesedihan. Di telinga ibu Delpedro, Bivitri membisikan kata sederhana, memintanya untuk sabar.
"Sabar, sabar. Iya tidak bersalah (Delpedro). Pasti kita bantu," ujarnya seraya mengusap punggung MA.
2. Dibawakan makanan dan buku

Gerakan untuk mengawal kasus Delpedro terus bergema dari luar jeruji besi. Delpiero Hegelian kakak dari Delpedro yang juga hadir menjelaskan, sang adik selalu dibawakan jendela dunia, yakni buku untuk dibaca.
"Makanan, buku-buku. Kalau hari ini kita bawa makanan dan buku. Kalau kemarin alat mandi dan makanan. Permintaan yang lain," kata Delpiero.
3. Enam tersangka disebut menghasut demo anarkis

Total ada enam orang ditetapkan jadi tersangka penghasutan aksi anarkis saat demo yang berlangsung sejak 25 Agustus 2025.
"Ada enam tersangka yang sudah kami tetapkan dan saat ini sedang dilakukan atau dalam tahap pemeriksaan sebagai tersangka," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, Selasa 2 September 2025.
Mereka adalah Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Delpedro Marhaen (DMR), Staf Lokataru Muzaffar Salim (MS), kemudian Syahdan Husein (SH) yang merupakan Admin Instagram @gejayanmemanggil.
Selain itu, ada Khariq Anhar admin Instagram Aliansi Mahasiswa Penggugat (AMP), RAP selaku profesor R (pembuat dan kurir molotov), serta Figha (FL), perempuan yang dituding menghasut lewat TikTok.