RI Kerap Dilanda Bencana, PDIP Singgung Pentingnya Politik Lingkungan

- Politik lingkungan menjadi fondasi penting dalam perjuangan PDIP
- Maraknya kerusakan lingkungan dan bencana hidrometeorologi terkait lemahnya penegakan hukum
- Hasto menekankan kesadaran kolektif dalam merawat bumi dan mengubah cara pandang terhadap sungai di Jawa Barat
Jakarta, IDN Times – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa politik lingkungan merupakan fondasi penting dalam perjuangan partainya.
Pesan itu ia sampaikan saat membuka Konferensi Daerah (Konferda) DPD PDIP Jawa Barat di Bandung, Minggu (7/12/2025).
Hasto menilai, tema Konferda yang mengusung semangat merawat bumi sangat relevan dengan kondisi lingkungan Indonesia saat ini. Ia menyoroti maraknya kerusakan lingkungan dan meningkatnya bencana hidrometeorologi yang dinilainya berkaitan dengan lemahnya penegakan hukum.
“Bencana ekologi ini muncul karena tiadanya penegakan hukum yang berkeadilan,” ujar Hasto.
3. Alam Jawa Barat inspirasi Bung Karno

Hasto mengingatkan, politik lingkungan bukan hanya program tertulis, melainkan kesadaran kolektif demi keberlangsungan hidup. Ia mencontohkan tradisi Nyepi di Bali sebagai refleksi ekologis yang nyata.
“Maknanya adalah mengistirahatkan bumi,” ucap dia.
Hasto juga menyinggung kebiasaan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang gemar merawat tanaman. Menurutnya, teladan tersebut harus diikuti seluruh kader partai.
“Tema Konferda ‘sabilulungan merawat bumi’ sangat tepat karena mengingatkan kita akan makna kehidupan yang harus dimulai dari merawat pertiwi,” kata dia.
1. Merawat bumi bukan sekadar slogan

Dalam pidatonya, Hasto mengajak peserta Konferda bernostalgia ke tahun 2012 saat menelusuri mata air Sungai Ciliwung atas permintaan Megawati. Peristiwa itu, kata Hasto, menjadi simbol pentingnya menjaga sumber kehidupan.
“Kami menanam pohon beringin putih di sumber mata air itu. Itu jawaban atas pertanyaan Ibu Mega tentang dari mana Ciliwung bermula,” ujar dia.
Ia meminta seluruh struktur partai di Jawa Barat mengubah cara pandang terhadap sungai. Sungai harus menjadi bagian depan kehidupan masyarakat, bukan ruang yang diabaikan.
“Citarum, Ciliwung, sungai-sungai itu sejarah peradaban kita,” ucap dia.
2. Nostalgia ekspedisi Ciliwung

Hasto menyebut keindahan alam Jawa Barat sebagai salah satu sumber inspirasi gagasan besar Bung Karno tentang Indonesia Raya.
“Keindahan alam raya ini memunculkan gagasan besar tentang Indonesia Raya,” katanya.
Ia juga menyampaikan pesan Megawati kepada para kader agar tidak melupakan sejarah perjuangan sekaligus menerapkan nilai ideologis melalui tindakan nyata menjaga kelestarian alam.
“Kalau kita rajin merawat bumi ini, maka keyakinan Bung Karno dan Ibu Mega, alam pun akan mencintai kita,” imbuhnya.


















