Sadis! YouTuber di Jaktim Tega Kasih Makan Kaca ke Bayi Kera

Jakarta, IDN Times - Seorang YouTuber dengan nama kanal Monkey Ambo tega mengunggah video penyiksaan pada kera demi sebuah konten. Dalam sebuah video yang diunggah, memperlihatkan kekerasan terhadap seekor bayi kera hingga viral di media sosial.
YouTuber tersebut diduga sering memberikan makan pecahan kaca pada bayi primata tersebut dengan tangan terikat.
Jakarta Animal Aid Network (JAAN) sudah mendapat banyak laporan mengenai kanal YouTube yang menggunakan video penyiksaan hewan sebagai konten mereka, dan yang terbaru kanal Monkey Ambo.
"Masih banyak lagi penyiksaan di luar akal sehat kita yang dia lakukan untuk menyakiti primata yang tidak berdosa ini," tulis JAAN dalam siaran tertulis, Senin (8/3/2021).
1. Tindak kekerasan pada kera dilaporkan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati menerangkan, pihaknya mendapat laporan pengaduan masyarakat atas tindak kekerasan pada kera di kanal Youtube Monkey Ambo pada Kamis, 4 Maret 2021.
Kemudian, petugas Sudin Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur mencari lokasi berdasarkan alamat yang digunakan dalam laporan masyarakat tersebut, yaitu di Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Namun tidak ditemukan satwa dan pelaku tersebut.
"Kami melakukan penelusuran melalui channel Youtube Monkey Ambo New dan SutanPalito Tv untuk mendapatkan petunjuk lokasi keberadaan satwa dan pelaku yang sebenarnya," kata Suharini.
2. Pelaku diduga tinggal di Jakarta Timur

Dinas KPKP bersama Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI melakukan pengembangan berdasarkan data yang diperoleh, dan berhasil menemukan lokasi keberadaan satwa serta pelaku yang dimaksud di daerah Makassar, Jakarta Timur.
Pada Sabtu, 6 Maret 2021 pukul 20.30 WIB, Dinas KPKP bersama Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI, Satpol PP Kelurahan Pinang Ranti, Kelurahan Pinang Ranti, RT dan RW setempat, serta Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) akhirnya menyita seekor kera ekor panjang. Primata tersebut ditampung sementara di tempat penangkaran satwa milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota.
3. Kera diselamatkan dan pelaku diberikan edukasi

JAAN menyayangkan ada orang-orang yang tega menyiksa primata demi konten dan mengira dapat lolos dari perbuatan tersebut.
"Saat ini hewan telah diselamatkan dan pelaku penyiksaan telah diberikan edukasi tentang kesejahteraan hewan, serta berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi," sebut organisasi pemerhati satwa itu.