Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Said Aqil Sirodj Institute: Makan Bergizi Gratis Adalah Misi Peradaban

IMG_7024.jpeg
Pembagian MBG di SMPN 34 Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)
Intinya sih...
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah misi peradaban masa depan Indonesia.
  • Prabowo Subianto mengakui adanya keracunan massal dalam program MBG, namun manfaat yang dirasakan oleh publik jauh lebih besar.
  • Prabowo memberikan arahan untuk perbaikan program MBG dan Badan Gizi Nasional (BGN) terkait kejadian keracunan massal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Lembaga Said Aqil Sirodj (SAS) Institute menanggapi pernyataan Presiden RI, Prabowo Subianto yang tetap optimistis program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa terealisasi dengan baik meski terjadi berbagai permasalahan.

Sekretaris Eksekutif SAS Institute, Abi Rekso menilai, program MBG bukan hanya janji politik belaka. Melainkan ada misi untuk meningkatkan peradaban kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

“Bagi saya, MBG ini bukan janji politik, ini misi peradaban masa depan Indonesia. Justru, kita sebagai masyarakat sipil perlu berperan aktif untuk menyukseskan MBG. Kita perlu secara bijak melihat dampak positif dari program MBG ini," kata dia dalam keterangannya, Rabu (1/9/2025).

1. MBG bentuk rantai pasok ketahanan pangan

idntimes.com
Salah satu menu MBG dengan pengawasan ketat untuk meminimalisir keracunan makanan, Rabu (1/10/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Abi juga menekankan bahwa, program MBG adalah komitmen pemerintah dalam pemenuhan hak mendapatkan makanan (right to food). Senada dengan pernyataan Prabowo, tanpa mengabaikan angka korban terpapar bakteri sekitar 5.000 kasus, menurutnya berbanding 31 juta penerima manfaat. Artinya persoalan yang ada sekitar 0,0001 persen dari 9.615 SPPG yang beroperasi.

“Kita perlu yakin dan optimis bahwa kesuksesan program MBG kelak, tidak hanya pemenuhan gizi kepada anak-anak Indonesia. Melainkan, terbentuknya rantai pasok berbasis ketahanan pangan, serta pangan berkualitas dengan harga terjangkau. Ini benar-benar mulia, sebagai misi peradaban Indonesia,” imbuh Abi.

2. Akui ada keracunan massal MBG, Prabowo: Itu kesalahan 0,00017 persen

IMG-20251001-WA0005(1).jpg
Presiden Prabowo Subianto usai memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025) menyapa sejumlah siswa sekolah (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Prabowo mengakui ada peristiwa keracunan massal dalam program MBG. Meski begitu, dalam pandangan Prabowo manfaat yang dirasakan oleh publik jauh lebih besar. Ia mengatakan, dalam kurun waktu 11 bulan sejak diluncurkan, MBG sudah dirasakan oleh 30 juta penerima manfaat.

"Saudara-saudara sekalian, sampai hari ini sudah menjelang 30 juta penerima manfaat (MBG). Tiga puluh (30) juta anak dan ibu-ibu hamil tiap hari menerima makanan (bergizi). Bahwa ada kekurangan, iya. Ada keracunan makanan, iya. Kami sudah menghitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen," ujar Prabowo di acara penutupan Musyawarah Nasional VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2025).

Meski begitu, pemerintah mengaku masih belum puas dengan upaya pembagian MBG. Lantaran masih terdapat hambatan dalam distribusinya. Purnawirawan Jenderal TNI itu menyebut, belum pernah ada satu pun upaya di dunia yang bisa mendistribusikan MBG ke 30 juta penerima manfaat dalam waktu kurang dari satu tahun.

"Bahkan, Brasil memerlukan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima manfaat. Presiden Lula (da Silva) yang cerita itu ke saya, kalau mereka butuh waktu 11 tahun. Kita dalam 11 bulan sudah (menjangkau) 30 juta penerima," katanya.

"Apakah ada kekurangan? Ada. Tapi, manfaatnya sangat-sangat besar," imbuhnya.

3. Arahan Prabowo untuk SPPG usai keracunan massal MBG

(Dokumentasi Biro Pers Istana)
Presiden Prabowo Subianto ketika menerima kunjungan para sesepuh yang tergabung di dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Kepresidenan pada 12 September 2025. (Dokumentasi Biro Pers Istana)

Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Minggu (28/9/2025). Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, mengatakan salah satu pembahasan terkait MBG. Terutama, terjadinya kejadian luar biasa keracunan massal MBG.

"Beliau langsung memberikan petunjuk-petunjuk terhadap perbaikannya, sehingga hari ini dipimpin oleh Menko Pangan mengadakan rapat di Kementerian Kesehatan untuk tadi bahwa paling utama adalah keselamatan anak-anak kita," ujar Prasetyo.

Prabowo juga sudah memberikan sejumlah petunjuk untuk Badan Gizin Nasional (BGN), yang harus diterapkan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Kami melaporkan hasil rapat kita tadi siang dengan rencana perbaikan ke depan terhadap tata kelola dan di situ terus terang bapak presiden dari kemarin memberikan petunjuk-petunjuk yang sangat detail bahkan sangat teknis misalnya berkenaan dengan masalah kedisiplinan prosedur," kata dia.

"Terutama masalah kebersihan yang itu berkaitannya dengan masalah air. Beliau sangat konsern karena dari beberapa sampel. Karena dari beberapa sampel yang sudah selesai, itu salah satu penyebab utamanya adalah bakteri," sambungnya.

Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

TNI Kenalkan Pakaian Dinas Loreng Baru, Dipakai Serentak saat HUT 5 Oktober

01 Okt 2025, 22:36 WIBNews