Pemerintah Buat Peta Menuju Endemik COVID-19, 6 Sektor Jadi Permodelan

Epidemiolog wanti-wanti endemik berarti COVID-19 masih ada

Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Johnny G. Plate, mengatakan pemerintah tengah menyusun transisi peta jalan COVID-19 menjadi endemik. Ada tiga langkah yang bakal dilakukan yakni menggenjot vaksinasi, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan menerapkan gaya hidup sehat agar tubuh tetap fit. 

Peta jalan mulai disusun karena pemerintah menyadari COVID-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat. Maka, pemerintah kemudian mendorong masyarakat beradaptasi dan mengadopsi agar dapat hidup berdampingan dengan virus corona. 

"Sebagai bagian dari strategi dan skenario menuju hidup bersama COVID-19 tersebut, sesuai arahan Bapak Presiden, pemerintah mulai menyusun peta jalan transisi dari masa pandemik COVID-19 menuju endemik. Pada akhirnya nanti, upaya ini diharapkan bisa mewujudkan keseimbangan antara perekonomian dengan kesehatan secara bertahap,” ungkap Johnny seperti dikutip dari situs covid19.go.id, Kamis (16/9/2021). 

Pemerintah, kata Johnny, bakal melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan menjadikan pengalaman negara-negara lain sebagai acuan. Langkah menuju ke endemik sesungguhnya telah dimulai karena pelonggaran sudah mulai dilakukan. 

"Target pembukaan (beberapa tempat) pada fatality rate kurang lebih 2 persen, kasus aktif kurang lebih 100 ribu, serta positivity rate kurang dari 5 persen," tutur dia. 

Tempat-tempat mana saja yang mulai bakal diberlakukan peta jalan transisi menuju endemik?

1. Enam sektor jadi percontohan peta jalan transisi menuju endemik

Pemerintah Buat Peta Menuju Endemik COVID-19, 6 Sektor Jadi PermodelanMural pandemik COVID-19. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Johnny menyebut saat ini pemerintah tengah mengatur penerapan protokol kesehatan sebagai percontohan, di enam aktivitas utama yakni: 

  • Tempat perdagangan; pasar/toko modern, pasar/toko tradisional.
  • Transportasi publik: darat, laut, udara.
  • Destinasi pariwisata: hotel, restoran, pertunjukan.
  • Kantor/pabrik: pemerintah, swasta, bank, pabrik besar, UKM/IRT.
  • Lokasi ibadah dan kegiatan keagamaan.
  • Tempat pendidikan: PAUD, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi.

Menurut menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu, penerapan protokol kesehatan di enam aktivitas itu didasarkan pada tiga standar yaitu jumlah, aktivitas, dan perilaku.

"Pelaksanaannya akan didukung penggunaan teknologi digital, salah satunya dengan aplikasi PeduliLindungi,” ungkap Johnny. 

Johnny menjelaskan standar jumlah merujuk kepada aturan terkait kapasitas ruang atau fasilitas publik. Standar aktivitas mengatur bentuk dan durasi aktivitas yang dibolehkan untuk dilakukan. Sementara, standar perilaku adalah bagaimana pengunjung atau pengguna fasilitas harus dipastikan menjalankan protokol kesehatan dalam beraktivitas.

Baca Juga: Satgas Harap Pandemik COVID-19 Berubah Jadi Endemik pada 2022

2. Epidemiolog dorong pemerintah menargetkan wabah terkendali, bukan endemik

Pemerintah Buat Peta Menuju Endemik COVID-19, 6 Sektor Jadi PermodelanANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Sementara, menurut epidemiolog dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo, pemerintah sebaiknya tidak menyasar target COVID-19 menjadi endemik. Dia dorong agar pemerintah bisa mengendalikan pandemik COVID-19. 

"Endemik itu kan artinya dari satu orang bisa menulari ke satu orang lainnya. Artinya, kita belum bisa mengendalikan pandemik," ujar Windhu ketika dihubungi IDN Times melalui telepon pada Selasa, 14 September 2021. 

Windhu pun mengingatkan endemik bukan bermakna positif terkait wabah. Penyakit yang berstatus endemik artinya ia tetap ada tetapi terbatas di satu area tertentu. 

"Misalnya, penyakit malaria di Merauke. Itu endemik, penyakitnya masih ada sampai sekarang. Masak kita mau (COVID-19) ada terus? Kan kita ingin meniru seperti Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berhasil keluar dari endemik untuk malaria," katanya. 

Penyakit yang bersifat endemik pun, kata dia, berarti masih dapat menular ke orang lain, namun tidak lagi sebanyak ketika masih berstatus pandemik.

"Pandemik itu kan satu orang menulari lebih dari satu orang. Orang yang saya tularkan kemudian menulari ke lebih dari satu orang lain," tutur dia. 

Sedangkan penyakit endemik, lanjut Windhu, bermakna jumlah kasusnya tidak akan pernah turun tetapi tidak juga naik. Penyakit tersebut akan konsisten ada dan hidup. 

3. Satgas berharap COVID-19 berubah menjadi endemik pada 2022

Pemerintah Buat Peta Menuju Endemik COVID-19, 6 Sektor Jadi PermodelanJuru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan situasi penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta. Dok. ANTARA News/BNPB

Sementara, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Profesor Wiku Adisasmito, berharapan COVID-19 bisa berstatus endemik pada 2022. Namun, menurut dia, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar kondisi itu terpenuhi.

"Dengan instrumen pengendalian PPKM saat ini, ditambah lagi 3M, 3T, dan vaksinasi di tiap kabupaten atau kota, diharapkan kondisi tersebut bisa tercapai (pandemik jadi endemik pada 2022), dengan syarat kolaborasi pemerintah dan masyarakat harus bisa menyukseskan kebijakan yang telah ada," ujar Wiku dalam siaran di YouTube BNPB pada 19 Agustus 2021. 

Wiku juga menyebut ada beberapa hal yang mengindikasikan perubahan pandemik menjadi endemik. "Hal-hal yang dapat mengindikasikan pandemik jadi endemik, yaitu bila kekebalan masyarakat meningkat terhadap virus, seiring dengan adanya akselerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah, sehingga angka perawatan dan kematian menurun," tutur dia. 

Baca Juga: Sudirman Said Minta Pemerintah Tak Gegabah Tetapkan Endemik COVID-19

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya