Sudding Dengar Kronologi di Magelang, Singgung Istri Sambo dan Sofa

Apa benar telah terjadi pelecehan di Magelang?

Jakarta, IDN Times - Anggota komisi III Sarifuddin Sudding menjelaskan peristiwa yang terjadi Magelang, Jawa Tengah, yang diklaim Irjen (Pol) Ferdy Sambo, jadi pemicu ia tega menghabisi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Namun, ia meminta konfirmasi kepada Kapolri, Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, apakah informasi yang ia himpun itu benar atau tidak.

Politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan rombongan istri Sambo, Putri Candrawathi berkunjung ke Magelang pada 2 Juli 2022 untuk menengok putranya yang menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara. Di dalam rombongan itu terdapat Yosua, Richard Eliezer, Kuwat Ma'ruf, dan Susi.

"Mereka tinggal di salah satu rumah kecil di Magelang. Segala aktivitas di dalam rumah itu bisa dilihat. Sangat mudah untuk dilihat," ungkap Sarifuddin ketika berbicara di rapat komisi III dengan Kapolri pada Rabu, (24/8/2022) di Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat.

Lalu, muncul peristiwa pada 4 Juli 2022 yang dianggap sebagai pemicu pertama pembunuhan. Saat itu, Putri di siang hari sedang tidur di sofa di ruang tamu.

"Lalu, datang Brigadir J ingin membopong (gendong), mengangkat Putri untuk dibawa ke kamar. Melihat kejadian itu, si Kuwat membentak Brigadir J agar tidak melakukan itu dan menyentuh ibu," kata dia.

Yosua pun urung menggendong ibu. Pada 6 Juli 2022, Sambo menyusul ke Magelang untuk merayakan hari pernikahan ke-22. "Bergabung lah mereka ke Magelang," ujarnya.

Namun, Sambo pergi lebih awal ke Jakarta yakni pada 7 Juli 2022. Lalu, di sore harinya ada peristiwa lainnya.

"Jam 17.30 WIB menjelang maghrib ada kejadian. Ini lah yang menjadi pemicu. Saat itu, Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri yang berada di lantai 2. Ketika keluar dari kamar dilihat oleh Kuwat. Brigadir J terlihat mengendap-endap dan ditegur. Brigadir J ditanya kenapa masuk ke kamar ibu, lalu ia lari," tutur dia.

Sementara, di dalam kamar, Kuwat dan Susi mendengar Putri menangis. Susi pun mengonfirmasi apa yang dialaminya oleh majikannya.

Kuwat lalu menyarankan Putri agar menceritakan ke sang suami. Putri, kata Sarifuddin, melaporkan ke suaminya pukul 23.00 soal apa yang dialami pada sore hari itu melalui telepon. Menurut informasi Kuwat, kondisi baju Putri saat itu sudah acak-acakan.

"Tapi, tolong konfirmasi apa benar informasi motif yang saya dengar ini," kata Sarifuddin.

Putri memilih untuk menjelaskan secara detail ke suaminya saat tiba di Jakarta. Rombongan Putri lalu berangkat ke Jakarta pada pagi hari 8 Juli 2022. Sambo kemudian mengonfirmasi soal cerita yang disampaikan oleh istrinya ketika ia tiba di Jakarta.

"Lalu, marah dan murka lah Ferdy Sambo. Hilang akal sehatnya sebagai (jenderal) bintang dua, di luar nalar kita. Diajak lah mereka ke Duren Tiga. Di Duren Tiga terjadi lah pembunuhan ini yang dilakukan oleh Richard dan Sambo. (Pembunuhan itu) dilakukan setelah harkat dan martabat dirinya sebagai suami dilecehkan sedemikian rupa," tutur dia.

Peristiwa tewasnya Yosua kemudian dilaporkan oleh Sambo ke Kapolri pada Jumat malam. Sarifuddin pun meminta klarifikasi ke Sigit apakah kronologi tersebut benar.

Namun, cerita dugaan pelecehan itu telah dibantah mentah-mentah oleh kuasa hukum Yosua, Kamaruddin Simanjuntak. Menurut Kamaruddin, tidak masuk akal bila Putri tetap memilih pulang bersama Yosua ke Jakarta bila sudah terjadi pelecehan di Magelang.

Selain itu, Kamaruddin juga pernah menunjukkan pesan WhatsApp dari Putri kepada adik Yosua, Reza Hutabarat ketika berada di Magelang. Di dalam pesan pendek itu, Putri memotret Yosua yang sedang menyetrika baju seragam anaknya.

Baca Juga: Di Depan Komisi III, Kapolri Beberkan Kasus Pembunuhan Brigadir J

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya