Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Satukan Visi Megawati, PDIP Gelar Bimtek Anggota DPRD se-Kalimantan

Satukan Visi Megawati, PDIP Gelar Bimtek Anggota DPRD se-Kalimantan (dok. PDIP)
Satukan Visi Megawati, PDIP Gelar Bimtek Anggota DPRD se-Kalimantan (dok. PDIP)
Intinya sih...
  • DPP PDI Perjuangan gelar bimtek untuk anggota DPRD Fraksi PDIP se-Kalimantan
  • BRIN paparkan pentingnya menjaga keanekaragaman genetik plasma nutfah Kalimantan
  • PDIP mendorong kebijakan daerah yang mendukung konservasi dan riset berbasis kearifan lokal

Jakarta, IDN Times - DPP PDI Perjuangan menggelar bimbingan teknis (bimtek) untuk anggota DPRD Fraksi PDIP se-Kalimantan. Acara tersebut dibuat untuk menyatukan visi dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Salah satu visi Megawati yang dianggap penting terkait dengan pentingnya peran adanya kebun dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia.

Bimtek yang dilaksanakan Sabtu (24/5/2025) di Jakarta Barat itu menghadirkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai pemateri utama. Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Yopi, memaparkan materi “Sinergi BRIN-PEMDA: Pemajuan IPTEK Mendukung Pembangunan Daerah Berkelanjutan.”

Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya menjaga keanekaragaman genetik plasma nutfah Kalimantan, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan biodiversitas tertinggi di dunia.

"Keanekaragaman hayati ini menjadi modal pembangunan berkelanjutan dan sektor penopang terbesar kedua bagi perekonomian Indonesia," ujar Yopi dalam keterangannya yang dibagikan PDIP.

1. Kekayaan alam Indonesia menghadapi ancaman serius

Satukan Visi Megawati, PDIP Gelar Bimtek Anggota DPRD se-Kalimantan (dok. PDIP)
Satukan Visi Megawati, PDIP Gelar Bimtek Anggota DPRD se-Kalimantan (dok. PDIP)

Yopi mengatakan, kekayaan alam Indonesia juga menghadapi ancaman serius. Banyak spesies tanaman, hewan, dan fungi kini masuk dalam daftar terancam punah versi IUCN Red List. Situasi ini memerlukan upaya nyata dan terorganisir, salah satunya melalui keberadaan dan penguatan Kebun Raya sebagai pusat konservasi, penelitian, dan pendidikan.

BRIN mencatat, dari total 47 tipe ekoregion yang dimiliki Indonesia, seharusnya terdapat minimal 47 Kebun Raya sebagai representasi masing-masing wilayah. Sayangnya, hingga saat ini baru 37 Kebun Raya yang telah berdiri. Menurut Yopi, ini adalah peluang sekaligus tantangan yang harus dijawab bersama oleh pemerintah pusat dan daerah.

"IPTEK sebagai fondasi pembangunan, evidence-based policy, dan knowledge-based economy adalah kunci," ucap dia.

2. Megawati menaruh perhatian terhadap kebun raya

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri memberikan pembekalan untuk Kepala/Wakil Kepala Daerah kader PDI Perjuangan se-Indonesia Pemenangan 2024 (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri memberikan pembekalan untuk Kepala/Wakil Kepala Daerah kader PDI Perjuangan se-Indonesia Pemenangan 2024 (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Yoseph Aryo Adhi Dharmo, mengatakan, perhatian Megawati terhadap pengembangan Kebun Raya bukanlah hal baru. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian integral dari visi besar Megawati dalam membangun masa depan Indonesia yang lestari dan mandiri.

"Komitmen Ibu Megawati dalam mendorong pembangunan kebun raya bukanlah tanpa dasar. Beliau melihat jauh ke depan bahwa pelestarian plasma nutfah adalah investasi jangka panjang bagi keberlanjutan bangsa," kata Adhi.

Adhi menyampaikan langkah ini sejalan dengan semangat Trisakti Bung Karno, terutama dalam aspek kemandirian pangan dan obat-obatan yang bersumber dari kekayaan alam Nusantara. Ia menegaskan, PDIP mendorong kebijakan daerah yang mendukung konservasi dan riset berbasis kearifan lokal.

"Kami mendukung pentingnya kebijakan daerah yang mendukung konservasi dan riset. Bimtek ini menjadi langkah konkret PDIP dalam menginternalisasikan pentingnya pelestarian lingkungan dan ilmu pengetahuan sebagai pilar pembangunan berkelanjutan, khususnya di Kalimantan," ujar Adhi.

3. Potensi plasma nutfah di Kalimantan disebut sangat besar

Satukan Visi Megawati, PDIP Gelar Bimtek Anggota DPRD se-Kalimantan (dok. PDIP)
Satukan Visi Megawati, PDIP Gelar Bimtek Anggota DPRD se-Kalimantan (dok. PDIP)

Sementara itu, Ketua DPD PDIP Kalimantan Barat, Lasarus, juga menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini. Lasarus menyatakan, pelestarian lingkungan hidup sudah menjadi bagian dari filosofi masyarakat adat yang diwariskan secara turun-temurun.

"Materi yang disampaikan BRIN hari ini semakin memperkuat alasan mengapa kami di Kalimantan harus serius dalam menjaga keanekaragaman hayati. Potensi plasma nutfah di Kalimantan sangat besar. Sinergi antara BRIN dan pemerintah daerah menjadi kunci untuk mengatasi berbagai tantangan," ucap Lasarus.

Lebih lanjut, Lasarus mengatakan, nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Dayak harus menjadi bagian penting dari strategi pelestarian lingkungan. Ia menilai kolaborasi antara sains dan budaya lokal bisa menjadi fondasi kuat untuk menjaga hutan, sungai, dan keanekaragaman hayati Kalimantan.

"Sejak dulu, nenek moyang kami, orang Dayak, sudah mengajarkan pentingnya menjaga hutan, sungai, dan segala isinya. Itu adalah kearifan lokal yang tidak bisa dilepaskan dari kami. Konsep 'hutan adalah ibu' atau 'tanah adalah darah' bukan sekadar slogan, melainkan pedoman hidup. Dengan adanya kebun raya dan sinergi bersama BRIN," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafian
Dwi Agustiar
Muhammad Ilman Nafian
EditorMuhammad Ilman Nafian
Follow Us