Siapa Ferry Irwandi yang Mau Dilaporkan TNI ke Polisi?

- Ferry Irwandi, CEO Makala Project, dilaporkan TNI ke polisi
- Profil Ferry Irwandi: lahir di Jambi, pendidikan di STAN dan University of Central Queensland, aktif dalam seni dan perfilman sejak SMP
- Rencana pelaporan Ferry dikecam oleh banyak pihak termasuk LSM HAM dan Menteri Yusril Ihza Mahendra
Jakarta, IDN Times - Aktivis sekaligus CEO Makala Project Ferry Irwandi tengah menjadi sorotan publik belakangan ini. Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Juinta Omboh (J.O) Sembiring mengklaim menemukan adanya pencemaran nama baik yang dilakukan aktivis tersebut.
Diketahui, Juinta melakukan konsultasi terkait tindak pidana yang dilakukan Ferry dengan mendatangi Polda Metro Jaya pada Senin (8/9/2025).
“Konsultasi kami ini terkait dengan kami menemukan beberapa fakta-fakta dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh saudara Ferry Irwandi," kata Juinta, dilansir IDN Times pada Jumat (12/9/2025).
Rencana pelaporan Ferry dikecam oleh banyak Lembaga Swadaya Masyarakat Hak Asasi Manusia (LSM HAM). Sementara, Polda Metro Jaya menegaskan, TNI tak bisa melaporkan Ferry atas dugaan pencemaran nama baik.
Berikut profil dan aktivitas Ferry Irwandi yang dirangkum IDN Times.
1. Profil Ferry Irwandi

Ferry Irwandi lahir di Jambi pada 16 Desember 1991. Dia merupakan anak dari seorang ayah yang memiliki profesi sebagai dosen tata hukum negara. Diketahui, Ferry mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), lalu melanjutkan studi magister di University of Central Queensland, Australia. Sementara, sejak SMP Ferry tertarik dengan seni dan perfilman dan aktif mengikuti club film mahasiswa saat berkuliah.
Ferry mendirikan sebuah platform edukasi digital yang bertujuan untuk memberdayakan generasi muda Indonesia yang bernama Makala Project. Diketahui, platform tersebut dijadikan sebagai wadah kolaborasi pendidikan dan ruang diskusi kritis dan diresmikan pada Oktober 2023.
”Ide biasa yang dieksekusi sempurna itu jauh lebih baik daripada ide yang sempurna tapi gak dieksekusi," kata dia, dilansir IDN Times.
2. Aktif membahas isu sosial dan politik

Sebelum akhirnya menjadi sorotan, Ferry aktif dan dikenal melalui konten edukasi yang membahas isu politik, sosial dan pendidikan. Dia mengelola kanal YouTube sejak 2010 dan semakin dikenal publik secara luas setelah tampil dalam podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier pada April 2022.
Diketahui, Ferry mengawali kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Keuangan bidang hubungan masyarakat dan bertugas sebagai videografer.
Selain itu, melalui kanal YouTube Malaka Project mereka juga menghadirkan podcast dengan narasumber terkenal, di antaranya dr. Tirta, Felix Siauw, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), hingga Tom Lembong.
3. Rencana pelaporan Ferry dikecam oleh banyak pihak

Sejumlah lembaga masyarakat sipil (LSM), Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan mengecam adanya intimidasi dan ancaman kriminalisasi kepada Ferry. Mereka menilai langkah TNI tersebut merupakan bentuk ancaman serius terhadap kebebasan berekspresi.
"Kami memandang langkah para petinggi TNI mendatangi Markas Polda Metro Jaya pada Senin kemarin untuk berkonsultasi melaporkan Ferry Irwandi merupakan ancaman kriminalisasi dan bentuk intimidasi," kata mereka di dalam keterangan tertulis pada Selasa (9/9/2025).
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menyampaikan rencana TNI yang akan melaporkan Ferry dengan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) atas dugaan pencemaran nama baik tak bisa dilaporkan oleh institusi.
“Pasal 27A UU ITE itu merupakan delik aduan. Yang dapat mengadukan adalah korban sebagai person individu, bukan institusi atau badan hukum. Hal ini juga sudah dipertegas dalam Putusan Mahkamah Konstitusi No 105/PUU-XXI/2024 tanggal 29 April 2025. Jadi TNI sebagai institusi negara bukanlah korban yang dapat mengadukan tindak pidana pencemaran nama baik," kata Yusril, pada Kamis (11/9/2025).