Sikap PAN yang Terbuka Disebut Menarik Minat Kalangan NU Bergabung

Jakarta, IDN Times - Sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang konsisten terbuka terhadap semua lapisan disebut membuat kalangan Nahdlatul Ulama (NU) tertarik bergabung dengan PAN.
Hal tersebut disampaikan tokoh NU yang juga bergabung dengan PAN, Gus Syaiful Nuri (Mas Ipung) dari Pondok Pesantren Sidogiri.
1. Sejumlah tokoh NU gabung PAN

Calon Anggota Legislatif DPR RI PAN Dapil Jatim II itu mengatakan, sikap terbuka partai besutan Zulkifli Hasan tersebut mampu meraih simpati masyarakat luas khususnya kalangan NU. Hal itu dibuktikan dengan makin banyak kalangan NU yang bergabung dengan PAN.
"Pandangan khususnya warga nahdliyin, InsyaAllah menerima PAN. Banyak warga nahdliyin tertarik dengan PAN," kata Gus Syaiful dalam keterangannya, Jumat (25/8/2023).
Kalangan NU memang akhir-akhir ini banyak yang memutuskan bergabung dengan PAN. Di antaranya, dari Gus Nuri yang berasal dari pondok pesantren Sidogiri Pasuruan, Gus Ahmad Abdul Qodir dari pondok pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani, dan Gus Afif dari Pondok pesantren Amanatul Ummah Mojokerto.
Salah satu alasan tersebut tak terlepas dari ucapan Ketua PBNU, Gus Yahya beberapa waktu lalu sempat memuji PAN yang disebut makin bertransformasi menjadi rasional dan moderat.
“Seperti kita ketahui, Ketua PBNU mengatakan memilih PAN tidak haram. Hal itu sangat baik,” ucap Gus Syaiful Nuri.
2. Dinilai berkat kinerja Zulhas

Gus Syaiful Nuri mengatakan salah satu faktor makin disukainya PAN oleh kalangan NU ialah berkat Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan selama ini. Zulhas, sapaan akrabnya kerap menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan NU khususnya di Jawa Timur.
“Selama kepemimpinan beliau, ketum zulkifli Hasan, beliau merombak total untuk silaturahmi khususnya di jawa timur,” imbuh dia.
3. Zulhas ungkap alasan PAN transformasi jadi partai terbuka

Sementara, Zulhas mengungkapkan alasan partainya sukses membawa perubahan menjadi terbuka dan tidak inklusif bagi kalangan Muhammadiyah saja.
Diketahui, sudah jadi rahasia umum partai matahari putih lahir dari rahim Muhammadiyah, seakan memberi kesan PAN partai tertutup. Namun, belakangan ini, PAN bertransformasi menjadi partai terbuka untuk semua umat Islam.
Zulhas mengungkapkan alasan PAN kini terbuka untuk semua umat, termasuk kalangan NU atau nahdliyin. Dia menilai partai politik punya peran sebagai pemersatu bangsa. Karena itu, dia berusaha keras memperkuat persatuan dengan merangkul semua golongan, termasuk warga nahdliyin.
"Jadi begini, memang parpol itu fungsinya memajukan peradaban. Oleh karena itu PAN berusaha keras agar umat Islam memperkuat persatuan, bersatu walaupun berbeda," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Zulhas lantas menanggapi salah satu upaya PAN merangkul semua golongan diwujudkan dengan cara menggelar acara peringatan Satu Abad NU bertajuk "Simposium Nasional" di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Bahkan, dalam acara itu turut hadir Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf, dan jajaran pengurus PBNU Jatim. Dalam acara itu, Gus Yahya juga sempat menyebut PAN rasional, dan menegaskan tidak ada larangan warga NU mencoblos PAN di Pemilu 2024.
Respons positif ini ditanggapi Zulhas dengan rasa syukur, karena dia sudah dua tahun berusaha mendudukan bersama NU dan Muhammadiyah. Menurutnya, perbedaan pilihan soal ormas Islam dan parpol adalah hal biasa dan wajar.
"Beda partai, tapi harmoni persatuan itu penting. Itu terus saya lakukan selama hampir dua tahun, terutama mempersatukan, duduk bareng. Mempersatukan artinya bukan sama ya, mendudukkan bareng NU dan Muhammadiyah sudah dua tahun saya. Alhamdulilah ini Ketum PBNU Gus Yahya datang," ucap dia.


















