Soal Pembelian Jet Tempur KAAN dari Turki, Wamenhan: Itu Masih Rencana

- Pembelian alutsista melalui proses negosiasi teknis mendalam
- Erdogan sebut pembelian jet tempur KAAN dari Indonesia pecahkan rekor
- Prabowo pesan jet tempur KAAN usai kunjungan Presiden Prancis
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan Taufanto mengatakan pemerintah belum resmi membeli jet tempur generasi kelima KAAN dari Turki. Pembelian jet tempur itu, kata Donny, masih tahap perencanaan jangka panjang.
"Ini kan masih dalam perencanaan, belum (pembelian), ke depan masih jangka panjang," ujar Donny di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Kamis (12/6/2025).
Ia tidak memberikan keterangan lebih jauh mengenai rencana pembelian jet tempur buatan Turkish Aerospace Industry itu.
Senada dengan Donny, Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengatakan pembelian jet tempur KAAN masih sebatas penantanganan nota kesepahaman (MoU).
Ia juga menyebut jumlah pembelian yang mencapai 48 unit belum final. Sebab, belum menjadi bagian dari kesepakatan kontraktual.
"Sebenarnya kalau MoU itu kan belum pasti selalu ada berapa (angka)nya ya. Ketika sudah bicara angka maka itu sudah ada di kontrak," ujar Frega di lokasi yang sama.
1. Pembelian alutsista akan melalui proses negosiasi mendalam

Frega mengatakan segala bentuk pembelian alutsista, terutama jet tempur, akan melalui proses negosiasi teknis mendalam. Hal itu tidak hanya mencakup jumlah unit, tingkat alih teknologi, waktu pengiriman, hingga skema produksi bersama.
"Tentunya yang kami lihat juga adalah peluang untuk kerja sama. Karena ketika ada kepercayaan antara kedua negara, apalagi yang ditawarkan kan adalah generasi kelima, di mana ada proses alih teknologi di situ. Presiden Prabowo juga punya hubungan yang baik, termasuk juga dengan Presiden Erdogan. Ini jadi sebuah nilai tambah," kata jenderal bintang satu itu.
Ia juga menekankan kerja sama ini bukan sekadar pembelian, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat kemampuan industri pertahanan nasional.
"Tapi kami berharap dengan adanya MoU itu, nantinya akan ada tindakan jelas yang nantinya bisa membawa manfaat untuk Indonesia," tutur dia.
2. Erdogan sebut pembelian jet tempur KAAN dari Indonesia pecahkan rekor

Informasi mengenai pembelian jet tempur KAAN buatan Turki disampaikan secara langsung oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan melalui akun media sosialnya pada Kamis kemarin. Erdogan pula yang menyebut akan ada 48 jet tempur generasi kelima yang diekspor ke Indonesia. Ia juga menyebut Indonesia merupakan negara sahabat dan saudara bagi Turki.
"Sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani dengan negara sahabat dan saudara kita, Indonesia, sebanyak 48 Kaan akan diproduksi di Turkiye dan dikirim ke Indonesia," tulis Erdogan di akun X.
Menurut media Turki, nilai kontrak pembelian 48 jet tempur mencapai 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 162 triliun. Ini menjadi rekor tertinggi bagi ekspor militer Turki. Pengiriman jet tempur KAAN dilakukan secara bertahap selama sepuluh tahun ke depan.
Selain itu, kesepakatan tersebut juga mencakup kerja sama teknologi, di mana sejumlah kemampuan manufaktur dalam negeri Indonesia akan dilibatkan dalam proses produksi.
"Kapabilitas dalam negeri Indonesia juga akan digunakan dalam produksi jet KAAN," imbuh Erdogan.
3. Prabowo pesan jet tempur KAAN usai kunjungan Presiden Prancis

Penandatanganan MoU terkait pembelian jet tempur KAAN dilakukan tak lama setelah kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron ke Jakarta. Ketika itu, Indonesia sepakat meneken letter of intent (LOI) pembelian tambahan 18 unit jet tempur Rafale.
Jet tempur KAAN merupakan proyek unggulan Turkish Aerospace Industries (TAI) dan telah melakukan penerbangan perdana pada Februari 2024. Awalnya pesawat ini dilengkapi mesin sekelas F-16, tetapi Turki berambisi untuk menyematkan mesin produksi dalam negeri pada versi lanjutannya.
Sektor pertahanan Turki belakangan memang mencatat pertumbuhan pesat. Pada 2024, total ekspor industri pertahanan negara itu mencapai 7,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 115 triliun), meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Selain KAAN, produk seperti drone Bayraktar turut berkontribusi terhadap angka ekspor tersebut.