Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Intip Sejumlah Alutsista Buatan Litbang TNI AD di Indo Defence 2025

IMG-20250612-WA0019.jpg
Alutsista antidrone milik TNI AD yang ikut dipamerkan di Indo Defence 2025, JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.(Dokumentasi Dinas Penerangan TNI AD)
Intinya sih...
  • TNI AD memamerkan ponton penyapu sampah di wilayah perairan
  • Pompa hidram turut dipamerkan oleh TNI AD

Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Darat (AD) turut memamerkan sejumlah alutsista yang merupakan hasil inovasi dari satuan penelitian dan pengembangan di Indo Defence 2025, JI Expo, Jakarta Pusat. Dua di antaranya yang menarik adalah Rifle Perimeter Management System dan senjata antidrone yang berbasis guided art missile.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (AD), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengatakan, alutsista itu sudah melalui tahapan sertifikasi. Jenderal bintang satu itu menyebut tidak menutup kemungkinan alutsista itu akan diajukan untuk ke tahapan uji coba.

"Bila memang betul bisa kami yakinkan tingkat efektivitas dan manfaat berkaitan dengan kegiatan operasi atau manuver-manuver yang kita laksanakan, betul-betul bisa kami jamin pelaksanaannya," ujar Wahyu di JI Expo, Kamis (12/6/2025).

Ia pun tidak menutup peluang untuk bekerja sama dengan industri-industri pertahanan agar alutsista buatan litbang tersebut dapat diproduksi massal. Mitra yang dibidik terutama industri pertahanan di dalam negeri.

"Karena Indo Defence ini juga merupakan salah satu titik poin atau suatu forum yang menegaskan bahwa kita akan semakin memperkuat kemandirian pertahanan dengan berbasis industri pertahanan dalam negeri," tutur dia.

Ia menjelaskan, Rifle Perimeter Management System memiliki fungsi untuk mendeteksi arah tembakan dari musuh. Alat itu, kata Wahyu, juga berfungsi mendeteksi lokasi titik koordinat musuh di daerah operasi.

"Alat ini juga sudah disertifikasi. Saat ini tahapannya sudah ada di uji coba. Nanti tentu akan memasuki tahapan lanjutan dari Litbang," kata dia.

Sementara, senjata antidrone, kata Wahyu, dikembangkan oleh pusat persenjataan artileri pertahanan udara (Arhanud).

"Gunanya untuk melumpuhkan ancaman drone dari musuh sehingga, kita bisa dengan cepat mendeteksi yang berkaitan dengan ancaman drone yang merapat ke lokasi-lokasi vital kita," kata dia.

1. TNI AD ikut pamerkan ponton penyapu sampah di wilayah perairan

IMG-20250612-WA0007.jpg
Alutsista milik TNI Angkatan Darat yang ikut dipamerkan di Indo Defence 2025. (Dokumentasi Dinas Penerangan TNI AD)

Wahyu mengatakan, TNI AD turut memamerkan prototipe, yakni ponton penyapu sampah di wilayah perairan. Alat tersebut, kata Wahyu, sudah digunakan untuk membersihkan sampah perairan gulma dan enceng gondok di dua danau, yakni Danau Toba dan Danau Tondano.

"Pembersihan di Danau Toba masih berlangsung dan hasilnya cukup signifikan. Dari sekian ratus hektar sampah enceng gondok, sekarang sudah berkurang sekitar 30 persen. Kami masih terus membersihkan dan aktivitas itu dilakukan bersama-sama masyarakat," kata dia.

Sementara, enceng gondok yang ada di Danau Tondano, Sulawesi Utara, sudah berkurang hingga 16 persen. Wahyu mengatakan, teknologi ini dikembangkan oleh bengkel pusat peralatan perahu ponton.

"Proses mekanisme alat itu bekerja, yakni sampah diambil lalu dipindahkan ke konfeyer darat. Sampah lalu diangkut ke truk untuk dibuang. Alat ini sekarang dipamerkan di stand outdoor kami," kata dia.

TNI AD juga memamerkan insenerator yang dimanfaatkan untuk membakar sampah. Wahyu menyebut sampah enceng gondok akan dibawa ke insenerator untuk dibakar.

2. Pompa hidram turut dipamerkan oleh TNI AD

IMG-20250612-WA0015.jpg
Alutsista milik TNI Angkatan Darat yang ikut dipamerkan di Indo Defence 2025. (Dokumentasi Dinas Penerangan TNI AD)

Peralatan lain selain alutsista yang ikut dipamerkan di Indo Defence 2025 adalah pompa hidram. Wahyu mengatakan, pompa itu bakal memompa air dari sumber air yang rendah untuk disalurkan dengan pipa-pipa yang memanjang hingga belasan kilometer. Air itu akhirnya bisa mengalir ke sawah-sawah di daerah-daerah terpencil.

Wahyu mengatakan, TNI AD memanfaatkan Indo Defence 2025 bahwa tentara tidak hanya kuat di medan tempur tetapi juga terus berinovasi. TNI AD juga mencoba untuk adaptif dan memberikan solusi terkait hal-hal teknis untuk mendukung pelaksanaan tugas mereka.

"Kami harap masyarakat bisa memanfaatkan forum Indo Defence ini untuk melihat langsung bagaimana TNI AD dan jajaran TNI yang lainnya untuk melakukan langkah-langkah transformasi serta bergerak maju," katanya.

Indo Defence 2025 dapat dikunjungi oleh publik pada Sabtu (14/6/2025) dengan membayar tiket Rp50 ribu.

3. Kendaraan maung sudah dipakai komandan batalyon

IDN Times/Santi Dewi
Mobil MV3 Electric Pandu buatan PT Pindad yang dipamerkan di JI Expo, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Ketika ditanya apakah TNI AD bakal menggunakan kendaraan maung buatan PT Pindad, Wahyu menyebut alutsista itu sudah digunakan oleh sejumlah komandan batalyon.

"Jadi, semua danrayon, komandan brigada, termasuk beberapa komandan rayon militer terutama di kota-kota besar sudah digunakan. Maung saat ini bisa dilihat sudah mengaspal di Jakarta," kata Wahyu.

Sementara, di Indo Defence, Presiden Prabowo Subianto memberikan nama bagi MV3 kendaraan taktis listrik buatan PT Pindad maung. Kendaraan taktis itu diberi nama 'Pandu'. Di dalam foto plakat yang terdapat tanda tangan Prabowo, kendaraan taktis itu disebut buatan anak bangsa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us