Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Survei LSI Denny JA: Setahun Prabowo Dapat 5 Rapor Biru, Ada 1 Merah

IMG-20251016-WA0014.jpg
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas (Ratas) Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Kamis (16/10/2025) (dok. Sekretariat Presiden)
Intinya sih...
  • Sektor hubungan internasional paling positif dengan skor 63,5 poin.
  • Tingkat kepuasan publik terhadap Prabowo masih tinggi, mencapai 74,8 persen.
  • Survei LSI Denny JA dilaksanakan pada periode 10 sampai 19 Oktober 2025 dengan melibatkan 1.200 responden.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap hasil riset terbaru terkait satu tahun pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memberikan lima rapor biru (baik) dan satu rapor merah (kurang baik), untuk satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, ada enam sektor yang disurvei ke publik. Hasilnya, pemerintahan Prabowo mendapat penilaian positif alias rapor biru untuk sektor sosial budaya, keamanan nasional, hukum nasional, politik nasional, dan hubungan internasional. Sementara sektor yang dianggap masih buruk dengan rapor merah ialah ekonomi nasional.

"Lima aspek mendapat penilaian positif. Sementara ekonomi menjadi satu-satunya bidang yang tertinggal, menanggung beban kegelisahan rakyat," kata dia dalam keterangannya, dikutip Jumat (24/10/2025).

1. Sektor hubungan internasional paling positif

(Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Presiden Republik Federasi Brasil Luiz Inácio Lula da Silva bersma Presiden Prabowo Subianto. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Persepsi publik terhadap sektor yang paling positif di pemerintahan Prabowo ialah terkait dengan hubungan internasional, skornya 63,5 poin. Kemudian di posisi kedua sektor sosial budaya, dengan skor tak terpaut jauh yakni 61 poin. Lalu ketiga, keamanan nasional dengan 48,5 poin.

Kemudian diikuti berturut-turut sektor politik nasional 9,4 poin; hukum nasional 8,3 poin; dan ekonomi nasional -13,8 poin.

Penilaian positif dari publik itu dipengaruhi dengan aksi Prabowo yang tampil percaya diri dalam berbagai forum global. Prabowo juga aktif menyuarakan kemanusiaan dalam konflik Israel–Palestina, membawa semangat Global South, dan memperluas jejaring diplomasi dengan tokoh dunia seperti Donald Trump.

"Dalam persepsi publik, Prabowo bukan hanya presiden nasional, tetapi figur global—seorang pemimpin yang membuat Indonesia kembali disegani. Kebanggaan ini nyata, emosional, dan sulit dipisahkan dari identitas kolektif bangsa yang lama merindukan pengakuan dunia," ungkap Adjie.

2. Tingkat kepuasan terhadap Prabowo masih tinggi

IMG-20251024-WA0004.jpg
(dok. LSI Denny JA)

Survei LSI Denny JA juga merekam tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo yang masih cukup tinggi, yakni tembus di angka 74,8 persen. Namun angka itu mulai fluktuatif, naik di semester pertama, lalu menurun di Oktober 2025.

LSI Denny JA sebelumnya melakukan survei dengan metode yang sama pada Januari dan Juni 2025.

Adjie mengatakan, fenomena ini bukan gejala elektoral, melainkan tanda psikologis, masa euforia telah bergeser menjadi masa evaluasi. Rakyat yang dulu terpukau oleh pidato dan simbol kini menuntut bukti.

"Di Januari angkanya 80 persen, kemudian di Juni naik jadi 81,2 persen. Tetapi, per Oktober turun menjadi 74,8 persen," tuturnya.

3. Survei digelar 10 sampai 19 Oktober 2025

Ilustrasi survei. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Ilustrasi survei. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Adapun, survei terbaru LSI Denny JA ini dilaksanakan pada periode 10 sampai 19 Oktober 2025. Survei dilakukan menggunakan metodologi multistage random sampling dengan melibatkan responden sebanyak 1.200.

Riset ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner yang dilengkapi riset kualitatif.

"Margin of error kurang lebih 2,9 persen dan pengumpulan data dilakukan dari 10-19 Oktober 2025," imbuh Adjie.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Sekjen DPR Dipanggil KPK Soal Kasus Pengadaan di Rumah Dinas Dewan

24 Okt 2025, 11:02 WIBNews