Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Ada Lagi Kampanye Akbar, Kominfo Berikan Tips Jadi Pemilih Cerdas

Ilustrasi pilkada serentak. (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Ada yang berbeda dari Pemilihan Serentak 2020 karena dilaksanakan di tengah situasi pandemik. Kini, kita pun tidak lagi menemukan adanya kampanye akbar, seperti rapat umum di lapangan terbuka, konser musik, perlombaan olahraga, dan kegiatan-kegiatan lain yang menyedot banyak warga berkumpul. 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengeluarkan aturan melarang seluruh kegiatan-kegiatan tersebut dan digantikan dengan kampanye lewat media massa atau media sosial (daring). Meskipun begitu, kampanye lewat pertemuan langsung tetap diperbolehkan sepanjang hanya diikuti maksimal 50 orang saja.

Lalu bagaimana cara pemilih mengenali, mengidentifikasi, serta mengetahui visi, misi, dan program para calon kepala daerah? Yuk simak di bawah ini!

1. Lihat rekam jejak para calon lewat media digital

Ilustrasi Pemilihan Serentak. (Dok. Kominfo)

Nah, salah satu metode yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui lebih dalam para calon kepala daerah dengan melihat rekam jejaknya lewat media digital. Seluruh kandidat kepala daerah pasti memanfaatkan teknologi digital, seperti media sosial untuk berkampanye, menyampaikan gagasan, menawarkan program, serta menampilkan visi dan misi masing-masing. 

Metode kampanye melalui media sosial dianggap efektif di tengah masa pandemik seperti saat ini.

Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik menyebut pemilih kini tidak perlu lagi berduyun-duyun datang ke lapangan terbuka atau berhimpitan datang ke kampanye tertentu untuk mengenal lebih jauh calon kepala daerah. Pemilih sekarang cukup menelusuri rekam jejak setiap kandidat lewat gawai. Metode ini lebih fleksibel karena bisa dilakukan di mana pun tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari. 

2. Harus bisa memanfaatkan teknologi dengan efektif

androidauthority.com

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Widodo Muktiyo, juga mengatakan bahwa kita harus bisa memanfaatkan teknologi dengan efektif selama masa kampanye, misalnya dengan mencari seluruh rekam jejak calon kepala daerah dengan menggunakan gawai. 

“Kampanye kepala daerah tahun ini kita dorong berbasis digital agar pemilih tidak perlu lagi keluar rumah untuk mengenal calon kepala daerah. Cukup lewat media daring saja,” jelasnya.

Pemilih cerdas adalah pemilih yang tidak hanya mampu memanfaatkan perkembangan teknologi, tetapi juga pemilih yang kritis, merasa ingin tahu dan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang para kandidat kepala daerah. Pemilihan Serentak 2020 adalah ajang memilih pemimpin 5 tahun ke depan. Masa depan satu daerah sangat tergantung dari proses pemilihan, apakah yang dipilih sesuai dengan kehendak masyarakat serta membawa perubahan ke arah yang lebih baik. 

3. Pemilih cerdas termasuk memonitor seluruh rekam jejak calon lewat media digital

Simulasi pemungutan suara. (kominfo.go.id)

Sementara itu, jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2020 tercatat sekitar 175,5 juta jiwa dari jumlah populasi sebanyak 268.583.016 penduduk. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo mencatat, penetrasi atau jangkauan digital nasional sebesar 64 persen di seluruh wilayah Indonesia. 

Penggunaan internet di Indonesia juga melonjak saat memasuki masa pandemik COVID-19. Metode kampanye menggunakan media daring lewat berbagai platform dianggap sangat efektif untuk menggaet pemilih.

Pemilih cerdas akan memilih pemimpin berdasarkan kemampuan, gagasan, dan tidak asal memilih. Partisipasi pemilih tidak hanya sekadar datang ke TPS lalu mencoblos, tetapi juga ikut aktif menyaksikan dan mengawasi seluruh proses pemilihan, termasuk memonitor seluruh rekam jejak calon lewat media digital. Ayo jadi pemilih cerdas! (CSC)

Share
Topics
Editorial Team
Kominfo
EditorKominfo
Follow Us