Tangkap Roman Nazarenko, Polri Kolaborasi dengan Royal Thai Police

- Polri menangkap bandar narkoba internasional Roman Nazarenko di Bangkok, Thailand.
- Kolaborasi antar-satuan kerja Polri dan Royal Thai Police menjadi kunci keberhasilan operasi penangkapan ini.
- Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk memutus jaringan peredaran narkoba internasional.
Jakarta, IDN Times - Polri menangkap bandar narkoba internasional yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Red Notice, Roman Nazarenko. Roman ditangkap melalui kerja sama antara Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri dan Royal Thai Police (RTP).
Roman tiba di Indonesia pada Minggu (22/12/2024) dan langsung dibawa ke Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
1. Proses penangkapan Roman

Sekretaris NCB-Interpol Indonesia, Brigjen Pol Untung Widyatmoko menjelaskan proses panjang hingga akhirnya Roman berhasil dibawa ke Tanah Air.
"Kami menerima informasi dari Royal Thai Police pada Kamis malam. Segera setelah itu, kami berkoordinasi dengan MCB (National Central Bureau) Bangkok dan Jakarta untuk memastikan langkah-langkah selanjutnya," ujar Untung dalam konferensi pers.
"Pada Jumat, kami mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, termasuk koordinasi terkait proses hukum dan logistik. Tim kami kemudian terbang ke Bangkok pada Sabtu dan hari ini pelaku telah berhasil kami bawa kembali ke Jakarta," sambung dia.
2. Kunci keberhasilan operasi

Dalam kasus ini, kolaborasi antar-satuan kerja (satker) di internal Polri, seperti Divisi Hubungan Internasional, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, dan Divisi Humas Polri disebut menjadi kunci keberhasilan operasi.
"Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk memutus jaringan peredaran narkoba internasional," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa.
3. Polri ingin berantas kejahatan transnasional

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menambahkan, kerja sama internasional ini menjadi wujud nyata komitmen Polri dalam menjalin sinergi lintas negara untuk memberantas kejahatan transnasional.
"Polri berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dengan Interpol dan institusi penegak hukum negara lain demi keamanan global, termasuk pemberantasan narkoba," ujar Trunoyudo.
Trunoyudo menambahkan, penangkapan ini tidak hanya menunjukkan kemampuan Polri dalam berkolaborasi dengan aparat penegak hukum internasional, tetapi juga membuktikan bahwa Indonesia tidak memberikan ruang bagi bandar narkoba untuk beroperasi, baik di dalam negeri maupun lintas batas negara.