Bertemu Jokowi, 6 Koalisi Partai Jokowi Sepakat Tentang Hal Ini

Jakarta, IDN Times - Petahana Joko "Jokowi" Widodo menggelar pertemuan dengan enam ketua partai politik koalisi di Istana Bogor, Senin malam (23/7). Dalam pertemuan yang berlangsung 4 jam itu, apa saja yang mereka bahas?
Keenam ketua umum yang hadir adalah Megawati Soekarnoputri (PDIP), Airlangga Hartarto (Partai Golkar), Oesman Sapta Odang atau Oso (Partai Hanura), Romahurmuziy (PPP), Muhaimin Iskandar (PKB), dan Surya Paloh (Nasdem).
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menjelaskan, ada dua tema utama yang dibahas. Pertama, membangun koalisi dan tema kedua adalah tentang calon pendamping Jokowi.
1.Pertemuan berlangsung selama 4 jam

Arsul menyampaikan, pertemuan para ketua umum partai tersebut adalah yang terlama di antara pertemuan-pertemuan sebelumnya. Dimulai sejak pukul 19.00 WIB, pertemuan ini berlangsung hampir 4 jam.
"Tentu banyak hal yang dibahas, namun ada dua hal yang merupakan, ya sebut saja tema utama, pertama terkait dengan bangunan koalisi. Yang kedua terkait dengan cawapres," kata Arsul di Gedung DPR RI, Selasa (24/7).
2. Sebanyak 6 ketum koalisi partai Jokowi akan bersikap pasif

Dalam pertemuan semalam, dijelaskan Arsul, keenam pimpinan partai tersebut telah sepakat untuk bersifat pasif dalam penambahan anggota koalisi. Artinya, keenam pimpinan partai tersebut tidak akan lagi menawarkan partai lain untuk bergabung ke koalisi.
"Artinya, tidak akan lagi--katakanlah-- ngajak-ngajak atau menawar-nawarkan agar partai yang belum bergabung, agar bergabung ke koalisi Pak Jokowi. Namun, 6 ketum ini tidak menutup pintu kalau ada partai yang mau bergabung," jelas Arsul.
3. Alasan para ketua umum akan pasif soal koalisi

Lalu, kenapa diambil sikap seperti itu? Arsul menerangkan, keenam pimpinan partai mengambil keputusan tersebut karena mereka juga memiliki tanggung jawab sosial dan moral kenegaraan, agar Pemilihan Presiden 2019 tidak berakhir dengan hanya calon tunggal.
Sehingga, Arsul pun membantah dugaan publik bahwa koalisi Jokowi sengaja menciptakan calon tunggal di Pilpres.
"Karena itu saya kira tidak akan ada insiatif, baik Pak Jokowi maupun ketum partai yang enam ini untuk berkunjung ke pimpinan partai lain, walaupun dikunjungi tetap terbuka," terang Arsul.
4. Cawapres Jokowi telah dikerucutkan satu nama

Pembahasan kedua, lanjut dia, terkait dengan cawapres. Menurutnya, nama-nama calon pendamping Jokow memang telah dikerucutkan menjadi satu nama. Dan nanti akan Jokowi sendiri yang mengumumkan.
"Terkait cawapres, memang sudah dikerucutkan satu nama, namun kesepakatannya adalah bahwa Pak Jokowi sendiri yang nanti akan mengumumkan menjelang Pilpres, ya kira-kira tanggal 9 atau 10 (Agustus) lah, kesepakatannya seperti itu," ucapnya.
Kira-kira, siapa ya cawapres yang sudah disepakati koalisi? Kamu punya tebakan?
Baca juga: Akhirnya, Koalisi Sepakati Siapa yang Menjadi Cawapres Jokowi