Rano Ancam Tindak Pengoplos Beras: Salah Ditindak, Gak Ada Urusan!

- Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menegaskan akan tindak tegas jika terbukti bersalah, meski memerlukan waktu.
- Mentan Amran Sulaiman temukan beras premium oplosan dan akan menindak tegas praktik tersebut.
- Sebanyak 14 merek beras diduga oplosan yang diproduksi oleh empat perusahaan ternama.
Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, sudah mendapatkan laporan dari PT Food Station Tjipinang Jaya, yang merupakan produsen beras terkait beras oplosan.
Pihak Food Station Tjipinang membantah kabar tersebut, namun pria yang akrab disapa Doel ini meminta agar proses audit tetap berjalan.
"Saya mendapat laporan dari Food Station bahwa itu tidak benar. Tapi pasti ada audit. Pasti ada audit. Apalagi hal seperti ini. Ini Inspektorat turun," ucapnya di SMA 6 Jakarta, Selasa (15/7/2025).
1. Tindak tegas jika salah

Rano menegaskan apabila ada kesalahan semestinya ditindak tegas, meski memerlukan waktu.
"Kalau memang salah, tindak, gak ada urusan. Tapi saya mendapat laporan, tapi sulit, ini memerlukan waktu yang panjang untuk diskusi ini," katanya.
2. Mentan temukan beras premium oplosan

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, membeberkan adanya praktik pengoplosan beras premium dengan kualitas rendah. Pengoplosan itu dilakukan pada beras bermerek dengan klaim kualitas premium.
"Kami akan menindak tegas praktik seperti ini. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap petani, konsumen, dan juga semangat swasembada pangan,” kata Amran dikutip dari keterangan resmi, Senin (14/7/2025).
Hasil investigasi Kementan bersama tim pengawasan pangan di sejumlah wilayah, menemukan beras bermerek dijual dengan harga premium, namun isinya ternyata campuran dengan beras medium atau tidak sesuai standar mutu beras premium.
Amran memastikan tidak akan memberi toleransi terhadap pelaku pengoplosan beras.
3. Sebanyak 14 merek beras diduga oplosan

Sebelumnya, Satgas Pangan Polri membeberkan 14 merek beras yang diproduksi empat perusahaan ternama, diduga melanggar ketentuan mutu dan takaran pengemasan, yang diduga mengoplos beras.
Empat produsen itu, yakni Wilmar Group atas merek Sania, Sovia, Fortune, Siip; PT Belitang Panen Raya atas merek Raja Platinum, Raja Ultima; dan PT Sentosa Utama Lestari atau Japfa Group dengan merek Ayana.
Selanjutnya, PT Food Station Tjipinang Jaya yang merupakan produsen beras dengan kemasan Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food station, Ramos Premium, Setra Pulen, Setra Ramos. Keempat produsen itu telah dipanggil Satgas Pangan untuk dimintai keterangan.