Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terpilih Jadi Bos Otorita IKN, Bambang Susantono Punya Harta Rp3,9 M

Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono (kiri) dan Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe (kanan) (Dokumentasi ADB, ANTARA FOTO)

Jakarta, IDN Times - Daerah otorita IKN Nusantara di Kalimantan Timur resmi memiliki pemimpin. Presiden Joko "Jokowi" Widodo resmi melantik Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN di Istana Negara pada Kamis, (10/3/2022). Sedangkan, Dhony Rahajoe resmi dilantik sebagai Wakil Kepala Otorita IKN. 

Terpilihnya Bambang berbeda dari keinginan yang pernah diutarakan oleh Jokowi bahwa ia ingin daerah otorita IKN Nusantara dipimpin mantan kepala daerah dan arsitek. Bambang tak memiliki latar belakang sebagai arsitek. 

Menurut Tenaga Ahli Utama dari Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy Tutoroong, Jokowi tetap memilih Bambang dan Dhony lantaran keduanya dinilai adalah kombinasi yang cukup baik dan profesional.

"Pak Bambang punya keahlian di bidang transportasi, infrastruktur, dan perhubungan. Lalu, punya pengalaman di bidang manajemen dan lembaga internasional," ungkap Wandy kepada media pada hari ini. Ia menambahkan, Bambang sebelumnya juga pernah bekerja di pemerintahan sebagai Wakil Menteri Perhubungan. 

Sedangkan, Dhony dipilih untuk mendampingi Bambang karena ia dianggap sukses mengelola Kota Satelit BSD City di Tangerang Selatan. "Kalau Pak Dhony kita lihat BSD-nya ya, karena kan BSD itu kan kota satelit paling sukses kalau bisa dibilang. Saya ndak tahu ada gak yang sesukses BSD," ujarnya. 

Menurutnya selama ini juga belum pernah ada orang yang memimpin kota futuristik seperti BSD City. Maka, pengalaman Dhony dianggap cukup bisa untuk membantu pembangunan IKN. 

Lalu, berapa harta kekayaan yang dimiliki oleh Bambang dan Dhony?

1. Bambang 5 kali melaporkan data harta kekayaan, terakhir memiliki harta Rp3,9 miliar

Bambang Susantono di 𝗚𝗹𝗼𝗯𝗮𝗹 𝗙𝗼𝗿𝘂𝗺 𝗼𝗻 𝗛𝘂𝗺𝗮𝗻-𝗖𝗲𝗻𝘁𝗲𝗿𝗲𝗱 𝗥𝗲𝗰𝗼𝘃𝗲𝗿𝘆 𝗳𝗿𝗼𝗺 𝘁𝗵𝗲 𝗖𝗢𝗩𝗜𝗗-𝟭𝟵 𝗖𝗿𝗶𝘀𝗶𝘀 (Sumber: instagram.com/bambangsusantono)

Sementara, merujuk kepada laporan harta kekayaan penyelenggara negara di situs KPK, kali terakhir Bambang melaporkan harta kekayaan pada 2014 lalu. Ketika itu ia masih menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan. Bambang tercatat memiliki harta sebanyak Rp 3,9 miliar.

Hartanya paling banyak berbentuk tanah dan bangunan senilai Rp2 miliar. Ia memiliki empat properti di Tangerang Selatan dan Bogor. Rumahnya yang paling mahal ada di Tangerang Selatan dengan harga Rp 1,2 miliar.

Selanjutnya, dia memiliki harta bergerak berupa mobil dan motor seharga Rp470 juta. Hartanya juga terdiri dari logam mulia dan batu mulia yang ditaksir mencapa Rp 668 juta. Lulusan Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung itu juga memiliki harta berupa kas sebanyak Rp 899 juta. Namun, hartanya dikurangi hutang sebanyak Rp 162 juta. Sehingga bila ditotal, hartanya dalam LHKPN mencapai Rp3,9 miliar.

Bambang terlihat cukup rutin melaporkan harta kekayaan ke KPK. Ia tercatat lima kali melaporkan harta kekayaannya ke komisi antirasuah. 

Sejak ia tak lagi bekerja di sektor pemerintahan, Bambang kemudian bekerja di Asian Development Bank (ADB) sebagai Vice-President for Knowledge Management and Sustainable Development.

2. Dhony Rahajoe tak tercatat melaporkan harta kekayaan ke KPK

Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika berkunjung ke Green Office Park BSD City pada 24 Desember 2021 (Dokumentasi Sinar Mas Land)

Sementara, berbeda dengan Bambang, Dhony belum pernah bekerja di instansi pemerintahan sebelumnya. Ia diketahui lama bekerja di perusahaan Sinar Mas Land milik Eka Tjipta Widjaja.

Artinya, Dhony belum pernah bekerja menjadi penyelenggara negara. Sesuai dengan UU nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari KKN, maka yang wajib melaporkan harta kekayaannya adalah pejabat publik. Itu sebabnya, tidak ada data harta kekayaan Dhony di KPK. 

3. Bambang dan Dhony Rahajoe akan mundur dari tempat bekerjanya dulu

Pelantikan Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Kamis (10/3/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sementara, setelah ditunjuk sebagai Kepala Otorita dan Wakil Kepala Otorita IKN, baik Bambang dan Dhony memutuskan mundur dari tempat bekerjanya yang dulu. Bambang mengaku langsung mengurus pengunduran diri dari ADB usai dua pekan lalu dihubungi oleh Istana. 

Ia pun mengatakan baru tiba di Indonesia pada pekan ini. Bambang langsung tancap gas mempelajari sejumlah aturan terkait pemindahan ibu kota negara. 

"Baru kemarin sebetulnya kami menyelesaikan tugas dan tanggung jawab kami di Asian Development Bank," ujar Bambang kepada media dan dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis, (10/3/2022).

Mantan Wakil Menteri Perhubungan itu berkata akan langsung mengebut pekerjaan. Bersama Dhony Rahajoe, ia akan memulai persiapan pembangunan ibu kota negara baru.

"Kami harus membangunnya sehingga menjadi institusi capable, bisa berlari kencang, untuk membangun kota Nusantara tentu bersama sama pemangku kepentingan, stakeholders," tutur dia lagi. 

Langkah serupa juga dilakukan oleh Dhony. Ia juga sudah menyiapkan surat pengunduran diri dari Sinar Mas Land. Dhony mengaku ingin fokus membangun ibu kota nusantara. 

"Saya pribadi sejak dilantik ini sudah menyiapkan pengunduran diri dari Sinar Mas, Sinar Mas Land dan perusahaan-perusahaan terkait. Jadi, saya akan fokus untuk melaksanakan tugas yang cukup berat ini," kata dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Anata Siregar
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us