- Amerika Serikat: 38 WNI (2 sembuh, 28 stabil, 8 meninggal)
- Arab Saudi: 11 WNI (5 sembuh, 4 stabil, 2 meninggal)
- Australia: 2 WNI (2 stabil)
- Belanda: 6 WNI (2 sembuh, 1 stabil, 3 meninggal)
- Belgia: 2 WNI (stabil)
- Brunei Darussalam: 5 WNI (4 sembuh, 1 stabil)
- Filipina: 1 WNI (stabil)
- Finlandia: 1 WNI (sembuh)
- India: 75 WNI (25 sembuh, 50 stabil)
- Inggris: 9 WNI (3 sembuh, 4 stabil, 2 meninggal)
- Irlandia: 1 WNI (sembuh)
- Italia: 3 WNI (stabil)
- Jerman: 8 WNI (5 sembuh, 3 stabil)
- Jepang: 1 WNI (stabil)
- Kamboja: 2 WNI (sembuh)
- Kanada: 1 WNI (stabil)
- Korea Selatan: 1 WNI (stabil)
- Malaysia: 108 WNI (7 sembuh, 99 stabil, 2 meninggal)
- Oman: 1 WNI (stabil)
- Pakistan: 21 WNI (13 sembuh, 8 stabil)
- Uni Emirat Arab: 3 WNI (stabil)
- Qatar: 4 WNI (2 sembuh, 2 stabil)
- Makau (RRT): 3 WNI (stabil)
- Singapura: 47 WNI (20 sembuh, 24 stabil, 1 perawatan khusus dan 2 meninggal)
- Spanyol: 11 WNI (9 sembuh, 2 stabil)
- Taiwan: 3 WNI (stabil)
- Turki: 2 WNI (1 sembuh, 1 meninggal)
- Vatikan: 7 WNI (1 sembuh, 6 stabil)
- Kapal pesiar: 101 WNI (9 sembuh, 91 stabil, 2 meninggal dunia)
Terus Naik, Angka WNI Meninggal karena COVID-19 di AS Jadi 8 Orang

Jakarta, IDN Times - Jumlah WNI yang terpapar COVID-19 di Amerika Serikat terus meningkat. Begitu pula angka kematiannya. Menurut data dari Kementerian Luar Negeri, angka WNI yang terinfeksi virus corona hingga Selasa (21/4) mencapai 38 WNI. Sebanyak dua orang berhasil sembuh dan 8 orang meninggal.
Angka kematian WNI di Negeri Paman Sam adalah jumlah yang tertinggi dibandingkan 28 negara lainnya tempat mereka dirawat. Kematian tertinggi kedua ada di Belanda yakni sebanyak 3 orang.
Lalu, apa antisipasi dari pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi mereka agar tidak terpapar COVID-19?
1. Kemlu mencatat sebagian besar WNI meninggal di area New York

Menurut data dari Plt juru bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah, sebagian besar WNI yang meninggal berada di wilayah kerja New York.
"Ada satu WNI yang tinggal di LA (yang meninggal). Yang lain, mayoritas berada di wilayah kerja New York," ungkap Faiza melalui pesan pendek kepada IDN Times pada hari ini.
Angka ini belum termasuk angka kematian dari klaster kru kapal pesiar. Berdasarkan data yang diperoleh Kemlu hingga hari ini sudah ada dua orang yang meninggal. Salah satu WNI bekerja untuk kapal Zaandam.
2. KJRI mengimbau WNI yang tinggal di New York agar mematuhi jaga jarak
Sementara, sejak awal COVID-19 terus merebak, KJRI di New York terus menyampaikan imbauan kepada WNI di sana agar mematuhi ketentuan jaga jarak. Selain itu, KJRI juga meminta agar menghindari kerumunan dan menjalani pola hidup sehat.
New York menjadi negara bagian yang paling parah terkena dampak COVID-19. Dikutip dari situs World O Meter per (21/4), saat ini ada 18.929 warga AS yang meninggal. Sementara, kasus positif COVID-19 mencapai 252.094.
Uniknya walaupun Negeri Paman Sam belum mencapai puncak pandemik COVID-19, Presiden Donald Trump sudah mencanangkan akan membuka kembali perekonomian di sana.
3. Masih ada 346 WNI yang tersebar di 28 negara berbeda yang masih dirawat karena COVID-19

Menurut data yang diperoleh Kemlu, masih ada 346 WNI yang dirawat karena COVID-19 di 28 negara berbeda. Sementara, jumlah WNI yang berhasil sembuh mencapai 112 orang.
Ada pula 101 WNI yang merupakan kru kapal pesiar dan tersebar bekerja di puluhan kapal. Namun, bila mereka diketahui tertular COVID-19, maka akan diturunkan dari kapal dan dikarantina.
Berikut data detail persebaran WNI yang terpapar COVID-19 di luar Indonesia hingga (21/4):



















