Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Timothy Mellon: Donatur Misterius yang Biayai Tentara AS saat Shutdown

Timothy Mellon.jpg
Timothy Mellon, Donatur Misterius yang Biayai Pasukan Saat Shutdown AS. (x.com/dailycaller).
Intinya sih...
  • Timothy Mellon adalah pewaris keluarga industri dan perbankan terkenal dari era awal abad ke-20, dikenal sebagai sosok penyendiri berusia 80 tahun yang sebagian besar tinggal di Wyoming.
  • Donasi 130 juta dolar AS yang diberikan Mellon dipakai untuk menutupi biaya gaji dan tunjangan pasukan aktif AS, berdasarkan informasi Pentagon. Namun, para ahli hukum menilai langkah ini berpotensi melanggar Undang-Undang Anti Defisiensi.
  • Pada pemilu 2024, Timothy Mellon menyumbangkan lebih dari 165 juta dolar AS untuk mendukung Donald Trump, Robert F. Kennedy Jr., dan sejumlah kandidat Partai Republik lainnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Pemerintahan Amerika Serikat telah ditutup lebih dari tiga minggu karena anggota parlemen gagal mencapai kesepakatan mengenai pendanaan. Pemerintahan Donald Trump sebelumnya mengalihkan dana sebesar 8 miliar dolar AS dari anggaran penelitian militer untuk membayar pasukan, namun belum ada kepastian mengenai pembayaran berikutnya jika penutupan berlanjut hingga akhir bulan.

Kini memasuki hari ke-25, penutupan tersebut menjadi salah satu yang terpanjang dalam sejarah AS. Di tengah situasi ini, seorang miliarder penyendiri bernama Timothy Mellon disebut sebagai donor rahasia yang menyumbangkan sekitar 130 juta dolar AS untuk membantu membayar gaji pasukan aktif. Dikutip dari The New York Times, Trump menyebutnya sebagai “teman” dan “patriot”, namun Mellon sempat meminta agar namanya dirahasiakan.

1. Siapakah Timothy Mellon?

Timothy Mellon merupakan pewaris keluarga industri dan perbankan terkenal dari era awal abad ke-20. Kakeknya, Andrew Mellon, adalah Menteri Keuangan AS pada 1921–1932 dan salah satu tokoh penting dalam perkembangan ekonomi modern Amerika. Mellon sendiri dikenal sebagai sosok penyendiri berusia 80 tahun yang sebagian besar tinggal di Wyoming dan merupakan mantan taipan sektor kereta api.

Meskipun kekayaan pribadinya tidak diketahui secara pasti, estimasi nilai kekayaan Mellon diperkirakan mencapai antara 700 juta dolar AS hingga 4 miliar dolar AS. Keluarga Mellon tercatat memiliki kekayaan gabungan sebesar 14 miliar dolar AS pada tahun 2024 menurut Forbes. Ia juga dikenal memiliki pandangan anti-pajak yang kuat, yang merupakan ciri ideologis keluarga tersebut.

2. Donasi kontroversial selama shutdown

Ilustrasi donasi (unsplash.com/Christian dubovan)
Ilustrasi donasi (unsplash.com/Christian dubovan)

Donasi 130 juta dolar AS yang diberikan Mellon dipakai untuk menutupi biaya gaji dan tunjangan pasukan aktif AS, berdasarkan informasi Pentagon. Sumbangan tersebut diterima melalui otoritas penerimaan hadiah umum, dan memberikan sekitar 100 dolar AS per prajurit. Namun, para ahli hukum menilai langkah ini berpotensi melanggar Undang-Undang Anti Defisiensi, yang melarang lembaga federal menerima layanan atau dana sukarela di luar alokasi resmi.

Jika dinyatakan pelanggaran, sanksinya dapat mencakup denda, pemecatan, hingga hukuman pidana. Hingga kini, pihak Gedung Putih belum memberikan penjelasan tambahan atas dasar legalitas transaksi tersebut.

3. Pendukung finansial Trump dan politik konservatif

Donald Trump (Unsplash.com/Library of Congres)
Donald Trump (Unsplash.com/Library of Congres)

Timothy Mellon bukanlah figur baru dalam pendanaan politik AS. Pada pemilu 2024, ia menyumbangkan lebih dari 165 juta dolar AS untuk mendukung Donald Trump, Robert F. Kennedy Jr., dan sejumlah kandidat Partai Republik lainnya. Di antaranya termasuk 125 juta dolar AS kepada Super PAC Make America Great Again Inc yang menjadi mesin kampanye utama Trump, berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum Federal.

Sebelumnya, Mellon juga menyumbang 53 juta dolar AS untuk membantu Gubernur Texas Greg Abbott membangun tembok perbatasan dengan Meksiko pada 2021. Ia secara konsisten mendukung kebijakan konservatif, termasuk kelompok kesehatan alternatif yang dikaitkan dengan gerakan anti-vaksin. Dalam wawancara dengan Bloomberg, Mellon menyatakan bahwa ia mendukung Trump karena merasa Trump menepati janjinya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Malaysia Minta Maaf Usai Dua Kali Salah Sebut Nama Prabowo di KTT ASEAN

26 Okt 2025, 19:27 WIBNews