Jakarta, IDN Times - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyambut baik semua Agen Pemegang Merek (APM) yang ingin bekerjasama dalam menyediakan bus listrik.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), M. Yana Aditya menyampaikan, peluang ini sangat terbuka lebar bagi siapa saja.
“Tentu kami sangat menyambut baik kepada APM yang ingin bersama-sama dalam menghadirkan bus listrik baik merek lokal maupun luar. Kesempatan ini terbuka lebar,” ujar Yana di Jakarta, Jumat (15/4/2022).
Untuk itu, kata Yana, para APM yang ingin bermitra bisa mengajukan proposal dan akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini guna memastikan semua armada bus listrik nantinya telah memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang baik.
“Kita akan jajaki semua prosesnya. Selanjutnya apabila telah sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku, maka kita bisa bermitra dan bus -bus listrik tersebut bisa mengaspal untuk melayani pelanggan,” terangnya.
Transjakarta, lanjut Yana, sejauh ini terus berupaya memaksimalkan layanan dalam menghadirkan bus listrik sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk mewujudkan Program Jakarta Langit Biru.
Adapun pengimplementasian bus listrik diharapkan dapat menurunkan polusi suara dan emisi CO2 gas buang di Ibu Kota, Jakarta.
“Target kami tahun ini bisa mengoperasikan sebanyak 100 unit dan diharapkan pada 2030 semua armada Transjakarta sudah menggunakan armada bertenaga listrik,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Transjakarta secara resmi telah mengoperasikan bus listrik yang melayani rute Bundaran Senayan - Senen (1P) yang diresmikan secara langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo pada Selasa, 8 Maret 2022 lalu.
Dengan adanya bus listrik ini, nantinya diharapkan dapat menurunkan polusi suara sebanyak 28 persen lebih rendah, mengurangi emisi CO2 pada gas buang hingga 50,3 persen dan level efesiensi yang 5 kali lebih tinggi dibandingkan bus konvensional.