Tutup Operasional Haji 2025, Menag Ungkap 6 Fakta Jemaah Haji

- Sebanyak 72 masa operasional haji 2025, dengan 203.149 jemaah tiba di Arab Saudi dalam 525 kelompok terbang.
- Ada 40 jemaah haji Indonesia masih diawat di Arab Saudi, mendapat pendampingan dari Kantor Urusan Haji (KUH) pada KJRI di Jeddah.
- 99,29 persen jemaah haji regular melaksanakan haji tamattu’, sementara 34 jemaah mengikuti safari wukuf dan ada tiga jemaah haji yang masih hilang.
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Nasaruddin Umar secara resmi menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M. Menag bersyukur proses penyelenggarnnaan ibadah haji tahun ini berjalan dengan sukses, terlepas dari tantangan dan dinamika yang dihadapi.
Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H berjalan sejak 1 Mei 2025, ditandai masuknya jemaah ke asrama haji untuk bersiap terbang ke Tanah Suci. Sedangkan, kelompok terbang (kloter) terakhir jemaah haji Indonesia tiba di Tanah Air pada 11 Juli 2025.
“Alhamdulillah seluruh tahapan operasional haji 1446 H/2025 M sudah berjalan. Secara umum, penyelenggaran haji tahun ini berjalan sukses. Kita bersyukur, semua tantangan dan dinamika yang terjadi, bisa diatasi dengan baik oleh PPIH Arab Saudi,” tegas Menag di Jakarta, Senin (14/7/2025).
“Jemaah Indonesia bisa mengikuti puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina atau Armuzna, ada juga yang disafariwukufkan dan dibadalhajikan. Hari ini kita nyatakan operasional haji 2025 sudah berakhir,” lanjutnya.
1. Sebanyak 72 masa operasional haji 2025

Dalam rentang 72 masa operasional, ada 203.149 jemaah yang tiba di Arab Saudi dalam 525 kelompok terbang. Mereka terbagi dalam dua gelombang pemberangkatan.
Sebanyak 103.806 jemaah dalam 266 kloter, mendarat di Madinah pada fase kedatangan gelombang I. Sebanyak 99.343 jemaah mendarat di Jeddah fase kedatangan jemaah gelombang II.
Sementara pada fase pemulangan, 101.339 jemaah yang tergabung dalam 260 kloter terbang ke Indonesia melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Sebanyak 101.274 jemaah pulang ke Indonesia dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
2. Sebanyak 40 jemaah haji masih diawat di Saudi

Menag mengungkapkan, ada 40 jemaah haji Indonesia yang masih menjalani perawatan di Arab Saudi.
"Mereka akan tetap mendapat pendampingan dari Kantor Urusan Haji (KUH) pada KJRI di Jeddah," ujar Menag.
3. Sebanyak 99,29 persen jemaah haji regular melaksanakan haji tamattu’

Sebanyak 99,29 persen jemaah haji regular asal Indonesia melaksanakan haji tamattu’, 0,66 persen haji ifrad, dan 0,04 persen melaksanakan haji qiran.
"Ada 10.141 atau 4,99 persen jemaah haji yang melaksanakan Tarwiyah dalam rangkaian puncak haji," kata Menag.
4. Sebanyak 34 jemaah mengikuti safari wukuf

Kemudian, Menag melanjutkan, sebanyak 34 jemaah mengikuti safari wukuf yang dilaksanakan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 495 jemaah mengikuti safari wukuf khusus lansia dan disabilitas.
"Selain itu, ada 334 jemaah haji yang dibadalhajikan, terdiri atas 159 jemaah badal wafat, 175 badal sakit di Rumah Sakit Arab Saudi," kata Menag.
5. Tiga jemaah haji masih hilang

Sementara, proses pencarian terhadap tiga jemaah haji hilang, yakni Nurimah Mentajim, Sukardi, dan Hasbullah juga terus dilakukan.
"Mereka demensia, ditanya namanya saja mereka tidak tahu, mereka tidak memakai identitas, gelang, nusuk, dan sebagainya tidak ada," ujar Menag.
"Tapi kami terus mencari mereka bekerjasama dengan pemerintah Arab Saudi," sambung Menag.
6. Sebanyak 447 jemaah haji wafat

Selain itu, hingga akhir masa operasional, tercatat ada 447 jemaah haji Indonesia yang wafat, terdiri atas 435 jemaah haji reguler dan 12 jemaah haji khusus.
“Jumlah ini turun dibanding dengan total wafat pada 2024 yang mencapai 461 jemaah,” jelas Menag.