Tradisi Pemerintah Sumatra Barat Kirim Rendang untuk Korban Bencana

- Satu ton rendang dikirim untuk korban gempa Aceh (2016) dan Lombok, NTB (2018)
- Sebanyak 1,6 ton rendang disalurkan untuk korban gempa dan tsunami Palu-Donggala (2018)
- Sumbar juga mengirimkan 600 kg hingga 2 ton rendang untuk korban bencana di Lampung, Banten, NTT, Jawa Timur, dan Cianjur
Jakarta, IDN Times – Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) memiliki tradisi unik dalam setiap misi kemanusiaan, yaitu mengirimkan rendang sebagai bantuan pangan untuk korban bencana di berbagai daerah di Indonesia.
Tradisi yang berjalan sejak 2016 ini menjadikan rendang bukan hanya ikon kuliner Minangkabau, tetapi juga simbol solidaritas masyarakat Sumbar.
Ironisnya, di tengah konsistensi Sumbar membantu daerah lain, kini wilayah Sumatra, termasuk Sumbar, sedang dilanda bencana dan membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia. Setelah bertahun-tahun hadir untuk negeri, kini Sumatra berharap mendapat solidaritas yang sama.
1. Satu ton rendang untuk korban gempa Aceh (2016)

Gempa 6,5 SR yang mengguncang Pidie Jaya, Aceh, pada 2016 menewaskan 102 orang. Pemerintah Provinsi Sumbar mengirimkan bantuan 1 ton rendang untuk membantu kebutuhan pangan para penyintas.
Gubernur Sumbar 2016-2021, Irwan Prayitno, menyebut bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian masyarakat Minang terhadap penderitaan warga Aceh.
2. Satu ton rendang untuk korban gempa Lombok, NTB (2018)

Ketika Lombok Utara diguncang gempa pada 2018, masyarakat dan pemerintah Sumbar kembali bergerak. Sebanyak 1 ton rendang dikumpulkan dan dikirimkan ke NTB.
Sebagian besar rendang berasal dari sumbangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sumbar, ditambah kontribusi masyarakat yang peduli terhadap para penyintas.
3. Sebanyak 1,6 ton rendang untuk korban gempa dan tsunami Palu-Donggala (2018)

Tragedi gempa dan tsunami di Palu dan Donggala pada 2018 kembali mendorong masyarakat Sumbar untuk memberi bantuan, dengan mengumpulkan 1,6 ton rendang hanya dalam waktu empat hari.
Bantuan tersebut diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules TNI, untuk memastikan dapat segera diterima korban bencana di Sulawesi Tengah.
4. Sebanyak 600 kg rendang untuk korban tsunami di Lampung dan Banten (2018)

Masih di tahun yang sama, Pemprov Sumbar juga mengirimkan 600 kilogram rendang, untuk korban tsunami Selat Sunda di Lampung, dari total 1,4 ton yang disiapkan.
Sebanyak 100 kg diserahkan ke pengungsi di Kantor Gubernur Lampung, sementara 500 kg didistribusikan ke lokasi pengungsian di Kalianda, Lampung Selatan. Sisanya, sebanyak 800 kg lainnya dikirimkan untuk penyintas di Provinsi Banten.
5. Sebanyak 1,5 ton rendang untuk korban badai Seroja di NTT (2021)

Pada 2021, Pemprov Sumbar tak lupa menyalurkan rendang sebanyak 1,5 ton, dan donasi uang Rp750 juta untuk korban badai siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wakil Gubernur periode 2021–2024, Audy Joinaldy, menyatakan sumbangan tersebut merupakan bentuk solidaritas warga Sumbar untuk meringankan beban masyarakat NTT.
6. Sebanyak 1,5 ton rendang untuk korban erupsi Semeru, Jawa Timur (2021)

Saat erupsi Gunung Semeru melanda Lumajang pada akhir 2021, Pemprov bersama masyarakat Sumbar kembali melakukan penggalangan bantuan. Sebanyak 1,5 ton rendang dikirimkan untuk membantu kebutuhan pangan pengungsi.
7. Sebanyak 2 ton rendang untuk korban gempa Cianjur (2022)

Dalam respon cepat terhadap gempa Cianjur pada November 2022, Pemprov Sumbar menghimpun bantuan rendang 1,5 hingga 2 ton.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan rendang tersebut merupakan hasil gotong-royong berbagai pihak untuk mendukung kebutuhan logistik warga terdampak.


















