Usai Viral Respons Pelecehan di KRL, Admin @CommuterLine Diberhentikan

Jakarta, IDN Times - Akun Twitter resmi KAI Commuter, yaitu @CommuterLine, sempat disorot warganet karena dinilai tidak sopan saat menjawab laporan pelecehan dari seorang penumpang KRL. Admin Twitter @CommuterLine disorot lantaran menjawab laporan tanpa menunjukkan nada simpatik.
Menanggapi hal ini, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba meminta maaf atas kejadian tersebut, dia mengungkapkan bahwa admin media sosial itu langsung diberhentikan dan tidak lagi mengurus pelanggan Commuter Line.
"Pada saat itu juga kami langsung setop admin tersebut untuk tidak lagi handle customer di KCI. Jadi ini adalah salah satu komitmen kami, bahwa kami berpihak pada penumpang dan kami harus melindungi," kata dia dalam acara IDN Timnes "Ngobrol Seru: Waspada Pelecehan Seksual di Transportasi Umum!", Rabu (10/6/2021).
1. KAI Commuter minta maaf atas kejadian ini

Anne mengatakan bahwa saat itu juga pihaknya langsung menghubungi korban dan bertemu untuk meminta maaf atas sikap petugasnya. Anne menjelaskan bahwa pihaknya siap untuk membantu korban kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kereta atau stasiun.
"Kalau kami kemarin mohon maaf ada petugas kami belum bisa membantu maksimal tapi kami di ke depan berkomitmen memperbaiki hal tersebut," kata Anne.
2. Ada 42 laporan pelecehan sepanjang 2019-2021

Anne menjabarkan bahwa selama rentang waktu 2019-2021 ada 42 kasus pelecehan seksual yang dilaporkan terjadi di transportasi umum KRL. Pada 2019 terdapat 34 kasus pelecehan seksual yang dilaporkan. Sedangkan pada 2020 terdapat 7 kasus dan 2021 baru satu kasus.
Anne menjelaskan bahwa penurunan tren kasus tersebut sejalan dengan penurunan drastis jumlah penumpang selama 2020 dan 2021.
"Jadi ini mungkin di 2020-2021 ini kan kita ada jaga jarak ya, sehingga ini juga bisa meminimalisir terjadinya pelecehan seksual di atas KRL dan memang penumpang kita sangat turun sekali jumlahnya," ujarnya.
3. Jika alami pelecehan di Commuter line, hubungi nomor ini

Anne menyebut pihaknya terus berupaya menyosialisasikan kampanye untuk berani melaporkan kepada KAI jika mengalami pelecehan seksual di KRL.
"Kami juga ada contact center 24 jam, mungkin tidak berani ngomong di media sosial, tidak nyaman untuk berbicara di tempat umum juga ada hotline 021-121," ujarnya.
Jika mengalaminya secara langsung, penumpang juga bisa segera menemui petugas KRL dan meminta bantuan.