Laporkan Pelecehan Seksual di KRL, Respons @CommuterLine Kok Gini?
Jakarta, IDN Times - Akun Twiter resmi KAI Commuter, yaitu @CommuterLine, sempat disorot warganet karena dinilai tak sopan saat menjawab laporan pelecehan seksual yang diduga terjadi di KRL.
Laporan dugaan pelecehan tersebut disampaikan akun @ZhaRaLa. Namun, alih-alih menindaklanjuti laporan tersebut, akun @CommuterLine justru membalas dengan kalimat tak simpatik.
"BTW kejadian nya di alami sama temen Mba kan.?? bukan sama mba nya ?? kenapa gak langsung Lapor Polisi aja Mbanya.? dan kalo lapor polisi si mba nya pun harus ada bukti..," demikian jawaban admin @CommuterLine.
1. Admin @CommuterLine dibina
Saat ini cuitan tersebut telah dihapus. Namun tangkapan layarnya telah beredar di media sosial. @CommuterLine pun meminta maaf atas peristiwa ini dan akan membina admin yang telah menjawab dengan kalimat tak simpatik.
"Kami senantiasa, terus memperbaiki layanan kami agar tetap menjaga pelayanan terbaik yang kami miliki," demikian cuit @CommuterLine.
2. KAI Commuter mendata terduga pelaku dan korban pelecehan
SebelumnyaVP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengatakan kejadian pelecehan seksual tersebut sudah dilaporkan dan ditangani petugas di Stasiun Jatinegara. Pelecehanannya sendiri diduga terjadi pada Jumat (4/6/2021) petang.
Petugas KAI Commuter juga telah mendata terduga pelaku dan korban. Saat itu korban disarankan melapor ke kepolisian, namun korban melanjutkan perjalanan ke luar stasiun.
"Terduga pelaku tidak mengakui perbuatannya, namun KAI Commuter telah melakukan pendataan lengkap jika diperlukan di waktu yang akan datang," kata Anne dalam keterangan resminya, Sabtu (5/6/2021).
3. Permintaan maaf sudah diterima pelapor
Anne mengatakan KAI Commuter sudah menghubungi kembali rekan korban dan korban untuk meminta maaf atas respons tak simpatik admin akun @CommuterLine mereka.
"Permohonan maaf terhadap kesalahan respon melalui twitter tersebut telah diterima oleh pelapor. Selanjutnya KAI Commuter juga akan menemui korban dan pelapor untuk menindaklanjuti peristiwa ini," kata Anne.
