Viral Siswi SMK Kesurupan saat Syuting di Rumah Kosong Bogor

- Video viral siswi SMK kesurupan saat syuting tugas sekolah di rumah kosong
- Kegiatan tanpa izin RT/RW, meskipun ada pemberitahuan ke sekuriti, tidak sampai ke aparat wilayah resmi
Bogor, IDN Times - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah siswi SMK kesurupan mendadak viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di sebuah rumah kosong di Perumahan Tazmania, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara.
Camat Bogor Utara, Riki Robiansyah, mengatakan, para siswi yang kesurupan berasal dari SMK Negeri 1 Ciomas, jurusan broadcasting. Mereka tengah menjalani tugas sekolah berupa pembuatan film.
Syuting dilakukan di sebuah rumah kosong milik orangtua salah satu siswi yang diizinkan digunakan untuk kegiatan tersebut.
"Jadi secara kronologis, mereka itu ada tugas sekolah. Mereka itu jurusan broadcasting, ada tugas sekolah dari sekolah untuk membuat film atau pun apa gitu, ya, bentuknya," kata Riki Robiansyah, Senin (5/5/2025).
1. Tidak ada pemberitahuan ke RT/RW setempat

Riki mengatakan, kegiatan tersebut tidak diberitahukan ke RT, RW, atau kelurahan setempat.
Meskipun disebut-sebut ada pemberitahuan ke pihak sekuriti, tetapi informasi itu tidak sampai ke aparat wilayah resmi.
"Tanpa memberitahukan kepada pengurus wilayah, RT, RW, kelurahan, informasi yang di dapat katanya sih ke security, tapi gak tahulah seperti apa gitu di lapangannya," ujar dia.
2. Sekitar 8–10 siswi diduga mengalami kesurupan

Dalam video di media sosial, kejadian berlangsung cukup heboh hingga menarik perhatian warga sekitar. Riki mengatakan para siswi yang kesurupan akhirnya dievakuasi dan dibawa ke masjid oleh warga dan tokoh agama setempat untuk dinormalkan kembali.
Jumlah siswa yang terkena insiden tersebut diperkirakan antara 8 hingga 10 orang.
"Kurang lebih ada 8-10 orang ya, 8-10 orang. Informasi dari Pak RW dan juga Pak Lurah seperti itu. Tapi sudah kondusif," kata dia.
3.

Setelah situasi kembali kondusif, para siswi dijemput oleh pihak sekolah dan orangtua masing-masing.
Camat Riki berharap, ke depan semua kegiatan, terutama yang melibatkan pelajar atau warga luar agar dilaporkan lebih dulu ke RT, RW, atau kelurahan guna menghindari kejadian serupa.
"Jadi diharapkan apa un bentuk kegiatannya, baik itu warga masyarakat, siswa, apa pun, siapa pun gitu yang akan berkegiatan di wilayah, tolong diinformasikan minimal ke RT, RW, lurah," ucap dia.