Wapres Ma'ruf Diundang Berhaji oleh Saudi Tahun Ini, Berangkat Besok!

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin akan melaksanakan ibadah haji tahun ini. Keberangkatan Ma'ruf merupakan undangan langsung dari Kerajaan Arab Saudi.
Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengatakan, Wapres akan berangkat ke Tanah Suci pada Selasa (5/7/2022).
"Selasa besok berangkat," ujar Masduki kepada IDN Times, Senin (4/7/2022).
1. Jumlah rombongan yang berangkat dengan Wapres ditentukan hari ini

Masduki mengatakan, jumlah rombongan yang berangkat bersama Wapres ke Tanah Suci ditentukan hari ini. Masduki memastikan, dirinya akan ikut mendampingi Ma'ruf Amin.
"Saya insyaallah akan ikut rombongan," katanya.
2. Bakal salat Idul Adha di Saudi

Wapres juga akan melaksanakan salat Idul Adha di Tanah Suci. Meski demikian, Ma'ruf Amin akan tetap membagikan hewan kurban kepada masayarakat fakir miskin di sejumlah wilayah Indonesia.
"Kalau hewan kurban, Wapres senantiasa membaginya ke para fakir miskin di beberapa tempat. Biasanya di Tanjung Priok, Banten dan lain-lain," katanya.
3. Kemenag Jelaskan Perbedaan Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 H, jatuh pada Minggu (10/7/2022). Sementara, Arab Saudi menetapkan waktu 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah pada Sabtu (9/7/2022).
Perbedaan waktu itu menjadi pertanyaan sebagian masyarakat. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Adib, menjelaskan, adanya perbedaan tersebut.
Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, tetapi hilal justru mungkin terlihat lebih dahulu di Arab Saudi, karena terlihatnya di sebelah barat pada saat matahari terbenam atau dikenal dengan istilah ghurub asy-syams," ujar Adib dalam keterangannya, Jumat (1/7/2022).
Adib mengatakan, posisi Arab Saudi lokasinya lebih barat dari Indonesia. Hal itu menyebabkan posisi hilal semakin tinggi dan lebih mudah terlihat.
"Jadi kurang tepat jika memahami karena Indonesia lebih cepat 4 jam dari Arab Saudi, maka Indonesia mestinya melaksanakan Hari Raya Idul Adha 1443 H juga lebih awal. Jelas pemahaman ini kurang tepat,” katanya.