Warga Kampung Akuarium Rayakan Idul Fitri di Tempat Tinggal Sementara

Musala Alma'mur-Aquarium merupakan musala pertama yang didirikan Pemerintah DKI Jakarta bagi warga Kampung Akuarium.

"Sebenarnya ada kan musala waktu itu tapi sumbangan dari masyarakat. Tapi ini yang sudah diberikan pemerintah," ujar aktivis Ratna Sarumpaet yang menunaikan ibadah Salat Ied bersama warga Kampung Akuarium pada Jumat (15/6).

Salat Ied tidak dilakukan di dalam musala. Warga menggelar terpal dan karpet sebagai alas mereka untuk menunaikan salat. Terpal dan karpet digelar di atas tanah bebatuan yang merupakan hasil dari pemerataan puing-puing.

Ini kali pertama warga menunaikan salat Ied di kawasan Shelter. Dua tahun sebelumnya warga menunaikan salat Ied di tempat yang tidak terlalu jauh dari shelter. Hal ini dilakukan karena shelter masih tertutup puing-puing penggusuran.

Usai salat Ied, warga Kampung Akuarium yang masih bertahan dan tinggal di shelter merayakan Lebaran dengan melakukan open house. Cara yang dipilih pun cukup sederhana.

Warga berkumpul di balai warga untuk menyantap hidangan yang telah disediakan. Beragam menu seperti ketupat, opor ayam, kentang balado menjadi kudapan khas Lebaran telah disediakan masyarakat.

"(Makanan) merupakan urunan dari warga. Ada juga yang dari donatur," kata Dharmadiani salah satu warga Kampung Akuarium.

Topas Juanda, selaku ketua RT dari Warga Kampung Akuarium menginformasikan perkembangan pembangunan kembali pemukiman mereka.

"Progres pembangunan, dari gubernur DKI direncanakan tahun 2019," kata Topas.

Menurutnya, Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta berjanji akan mengusahakan pembangunan kembali Kampung Akuarium dan dilakukan mulai tahun 2019 mendatang.

"Semoga terwujud dengan cepat," kata dia.

Saat ini tahapan perencanaan menurut Topas tetap berlangsung.

"Ada program Comunnity Action Plan (CAP). Yang dibicarakan di CAP itu tentang tindak lanjut warga, maunya warga gimana, dengan konsultan yang sudah ditunjuk Pemprov," kata dia.

Dalam suasana Lebaran ini, warga bersyukur dapat merayakan Idul Fitri di Shelter. Dua tahun lalu, bangunan tenda dibangun di atas puing-puing. Pemprov akhirnya mendirikan shelter bagi warga di sana pada Maret lalu.

"Tahun ketiga, baru kami merasakan adanya shelter," ujar Topas.

Berdasarkan data dari dia, ada sekitar 85 kepala keluarga atau 400 jiwa yang masih bermukim di Kampung Akuarium, Jakarta Utara.

Warga berharap pembangunan yang dijanjikan Pemprov DKI bisa segera terealisasi.

"Harapan warga Kampung Akuarium, secepatnya pembangunan 2019 tercapai dan lancar. Semoga apa yang direncanakan bisa cepat terlaksana," kata dia.

Salah satu warga di Kampung Akuarium, Dharmadiani mengatakan dengan mereka masih bertahan dan tinggal di sana bisa menandakan bahwa Kampung Akuarium masih tetap ada usai digusur di era pemerintahan Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama pada tahun 2016 lalu.

"Bentuk solidaritas kami seperti ini. Makanannya apa sih gak ada apa-apaan. Yang penting kebersamaannya dan rasa keinginan yang dibangun dari rasa penderitaan yang sama. Ini menjadi bukti bahwa kami masih di sini," kata Dharmadiani.

Ia menjelaskan ritual seperti ini sudah dilakukan oleh warga sejak tiga tahun lalu. Meski kini masih tinggal di shelter yang sifatnya hanya sementara, tetapi dengan merayakan Idul Fitri menjadi bentuk solidaritas bersama-sama di antara warga.