Waspada, Potensi Hujan Lebat Bisa Terjadi Sepekan ke Depan

- Dinamika atmosfer seperti Gelombang Rossby Ekuator, Gelombang Kelvin, dan MJO menjadi penyebab hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia.
- Potensi hujan lebat terjadi pada 5-7 Desember di wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Pada 8-11 Desember di beberapa wilayah lainnya.
- BMKG mengimbau pemerintah dan masyarakat untuk melakukan antisipasi saat hujan turun agar dapat menghindari risiko musibah.
Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyampaikan masih ada potensi hujan lebat terjadi dalam sepekan ke depan. Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat meminta waspada dan tetap tenang.
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, mengimbau masyarakat untuk memastikan saluran air tetap bisa mengalir. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
"Kami mengajak masyarakat untuk tetap waspada namun tidak perlu panik. Pastikan saluran air berfungsi baik, jaga kebersihan lingkungan, dan pantau pembaruan cuaca melalui InfoBMKG sebelum beraktivitas," ujar Faisal dalam keterangannya.
1. Penyebab terjadinya hujan lebat

Faisal menyampaikan, dinamika atmosfer, seperti Gelombang Rossby Ekuator, Gelombang Kelvin, dan Madden–Julian Oscillation (MJO), masih menjadi penyebab terjadinya hujan lebat di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Papua.
Faisal mengatakan, Bibit Siklon Tropis 93 W di timur Filipina juga menjadi penyebab dampak tidak langsung pada peningkatan hujan di Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
2. Potensi hujan lebat di berbagai daerah

Faisal menjelaskan, potensi hujan lebat pada 5-7 Desember 2025 terjadi di wilayah Sumatra (Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung), Jawa (Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur), Kalimantan Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Kemudian pada 8–11 Desember 2025, hujan lebat berpotensi terjadi di Sumatra Utara, Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, dan Papua Pegunungan. Peluang angin kencang juga muncul di beberapa wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara.
3. Pemerintah dan masyarakat harus melakukan antisipasi

Dalam kesempatan itu, Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengimbau pemerintah dan masyarakat untuk melakukan antisipasi untuk menghindari risiko terjadi musibah.
"Saat hujan turun, cukup hindari area yang berisiko seperti bawah pohon atau bangunan rapuh, tetap waspada saat berkendara, dan pastikan aliran air di lingkungan tidak tersumbat. Sikap waspada tanpa panik sangat membantu," ujar Andri.


















