Dukung Prabowo-Gibran, Praka Jatim Deklarasi di Tanah Kelahiran SBY

Jakarta, IDN Times - Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Praka) Provinsi Jawa Timur resmi dideklarasikan di Kabupaten Pacitan. Pengukuhan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Praka, Osco Olfriady Letunggamu.
Osco menjelaskan, Praka berasal dari kata Pro dan Raka. Pro berarti memihak atau mendukung, dan Raka dalam Bahasa Jawa bermakna kakak laki-laki.
Deklarasi dukungan pada pasangan Prabowo-Gibran kalangan muda di Kabupaten Pacitan ini, sambung Osco, sekaligus menyatukan langkah memenangkan Prabowo sebagai presiden dan Gibran sebagai wakil presiden.
"Kita mendorong partisipasi kalangan muda di seluruh daerah untuk bergerak bersama. Praka ini memberi ruang besar untuk mengenalkan sosok Prabowo dan Gibran," ujar dia dalam keterangannya, Sabtu (9/12/2023).
1. Praka Jatim siap dongkrak elektoral

Osco memastikan, Praka sebagai relawan Gibran akan bergerak mendongkrak elektoral pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu.
"Kita ini organ dari Mas Gibran yang akan berjuang memenangkannya bersama Pak Prabowo," tuturnya.
2. Peran anak muda tak bisa dipisahkan dari perjuangan RI

Politikus Partai Demokrat itu menilai, sejarah Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran anak muda. Negara ini akan maju jika anak mudanya bersatu.
"Mereka menyatukan Jong Java, Jong Ambon dan sebagainya untuk bersatu memerdekakan Indonesia. Menjadikan satu nusa satu bangsa dan menjadi negara," tutur Osco.
Caleg DPRD DKI Jakarta nomor urut 2 Dapil Tanjung Priok, Pademangan, dan Penjaringan ini lantas menyoroti pemikiran yang keliru, karena menganggap anak muda tidak mampu berkontribusi untuk negeri.
"Itu adalah pemikiran yang salah. Ternyata bangsa kita bisa merdeka dan membetuk NKRI itu karena pemuda. Pemuda pemudinya bersatu untuk merdeka. Mempunyai satu tujuan, satu visi dan misi," ucap dia.
3. Bantah soal politik dinasti

Lebih lanjut, Osco menegaskan, Gibran bukan merupakan figur yang lahir dari politik dinasti. Dia menegaskan, Gibran telah menunjukkan kepemimpinan sebagai kepala daerah, yakni Wali Kota Solo, hasil dipilih dari masyarakat di Kota Solo.
Karena itu, Osco meyakini, majunya Gibran bukan semata-mata karena dia merupakan putra sulung Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
"Mas Gibran itu 36 tahun. Mas Gibran itu produk demokrasi, bukan produk kerajaan atau dinasti," tegasnya.
"Dia bukan wakil walikota, dia bukan menggantikan walikota, dia ini produk demokrasi yang terpilih. Jadi teman-teman bisa jelaskan, kalau ada yang bilang ini dinasti dan lain-lain, " lanjut Osco.
Diketahui, acara ini sekaligus pengukuhan Praka kepengurusan di daerah di antaranya, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Tuban.


















