Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Zulfan Lindan Buka Suara Usai Dinonaktifkan NasDem

IDN Times/Lia Hutasoit
IDN Times/Lia Hutasoit

Jakarta, IDN Times —  Politikus Partai NasDem Zulfan Lindan merespons surat Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang menonaktifkan dirinya sebagai Ketua DPP. Zulfan disebut-sebut membuat gaduh karena pernyataannya yang menyebut Anies Baswedan sebagai antitesis Jokowi.

Zulfan mengatakan surat tersebut salah alamat, sebab dirinya sudah tak lagi menjadi pengurus DPP NasDem sejak 2020.

“Pertama surat itu salah alamat, karena saya sudah sejak 2 tahun lalu bukan lagi sebagai pengurus DPP NasDem,” kata Zulfan melalui keterangan tertulis, Kamis (13/10/2022).

1. Zulfan sebut tetap punya hak bicara

Politikus NasDem Zulfan Lindan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Politikus NasDem Zulfan Lindan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Zulfan juga menyebut dirinya tetap memiliki hak bicara sebagai warga negara. Dia sebelumnya dilarang mengeluarkan pernyataan tertulis di media sosial.

“Kedua, saya tetap punya hak bicara sebagai warga negara yang merdeka,” ujar Zulfan.

Wakil Komisaris Jasa Marga ini juga menegaskan selama ini, dirinya tak pernah mengeluarkan pernyataan atas nama pengurus NasDem.

“Selain itupun selama ini saya tidak pernah atas nama pengurus,” ucapnya.

2. NasDem nonaktifkan Zulfan Lindan usai buat gaduh

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (IDN Times / Irfan Fathurohman)
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (IDN Times / Irfan Fathurohman)

Partai NasDem menonaktifkan Ketua DPP Partai NasDem Zulfan Lindan pada Kamis, (13/10/2022). Hal itu tertera dalam surat nomor 228-SI/DPP-NasDem/X/2022 yang diteken oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Sekjen NasDem Johnny Gerard Plate.

“Menonaktifkan saudara Zulfan Lindan dan Kepengurusan DPP Partai NasDem,” kata Surya Paloh dalam surat tersebut.

Dalam surat tersebut, Zulfan Lindan juga dilarang membuat pernyataan di media massa dan media soaial atas nama Partai NasDem.

“Dilarang memberikan atau membuat pernyataan di media massa dan media sosial atas nama fungsionaris Partai NasDem sampai waktu yang ditetapkan,” ucapnya.

3. Demokrat dukung pernyataan Zulfan Lindan

Momen Anies Baswedan bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Jakarta Pusat (instagram.com/Agusyudhoyono)
Momen Anies Baswedan bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Jakarta Pusat (instagram.com/Agusyudhoyono)

Sementara itu Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mendukung pernyataan Zulfan Lindan yang menyebut Anies Baswedan sebagai antitesis Jokowi.

Kamhar menilai Anies tak seperti Jokowi terkait janji program kerjanya saat Pilkada. Anies, menurutnya menepati seluruh janji politiknya saat Pilkada, tak seperti Jokowi.

“Terkait argumentasi atau pandangan bahwa Mas Anies sebagai antitesis Pak Jokowi pun sah-sah saja. Kami pun memiliki pandangan yang sama bahwa Mas Anies adalah antitesis Pak Jokowi,” kata Kamhar.

Kamhar menilai Anies sebagai sosok yang penuh integritas. Anies juga dinilai sebagai sosok yang selaras antara perkataan dan perbuatan.

“Segala janji di masa kampanye bisa ditunaikan dan dilunasi,” ucap Kamhar.

Menurutnya, Anies sukses membawa Jakarta menjadi kota kelas dunia dan bisa membahagiakan warganya.

“Mas Anies memiliki konsep, perencanaan dan kemampuan eksekusi yang memadai,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us