116 Orang Tewas Terinjak dalam Festival Agama di India
- 116 orang tewas terinjak-injak di perayaan agama Hindu di India Utara.
- Lebih dari 50 orang terluka, sebagian besar korban adalah perempuan.
- Badai debu memicu kepanikan dan berdesak-desakan saat mendengarkan khotbah.
Jakarta, IDN Times - Setidaknya 116 orang tewas terinjak-injak di sebuah perayaan agama Hindu di India utara. Para pejabat pemerintahan mengklaim insiden ini adalah yang terburuk selama lebih dari satu dekade.
Selain itu, lebih dari 50 orang juga dinyatakan terluka serta sebagian besar korban adalah perempuan.
Bermula dari ratusan orang berkumpul untuk mendengarkan khotbah yang disampaikan oleh pemuka agama Hindu populer di dekat Kota Hatras, India. Namun ketika khotbah hampir selesai, seketika ada badai debu yang memicu kepanikan.
Dilansir Channel News Asia, Rabu (3/7/2024), mereka berlomba-lomba untuk menyelamatkan diri dan berdesak-desakan di lokasi khotbah.
1. Tewas terinjak dan jatuh terdorong
Banyak dari mereka yang tewas lantaran terinjak-injak satu sama lain, jatuh bahkan ada pula yang terdorong dan jatuh ke selokan.
“Para peserta keluar dari lokasi ketika badai debu menerjang dan menyebabkan susah melihat,” kata salah seorang pejabat Kota Aligarh di Uttar Pradesh.
“Kami saat ini fokus memberikan bantuan dan bantuan medis kepada para korban,” lanjut dia.
2. Warga yang datang melebihi kapasitas
Sementara itu, kepolisian setempat menduga bahwa warga yang datang juga melebihi kuota yang disediakan, sehingga mereka berdesak-desakan di lokasi khotbah.
Insiden mematikan serupa kerap terjadi di festival keagamaan di India, namun kali ini, jumlah korban yang tewas sangat banyak.
3. Korban diberi kompensasi oleh pemerintah
Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan akan memberikan kompensasi kepada keluarga korban sebesar 2.400 dolar AS untuk yang meninggal dan 600 dolar AS kepada yang terluka.
“Saya turut belasungkawa bagi mereka yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai dan saya mendoakan yang terluka supaya cepat pulih,” kata Modi.
