Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

2 Migran Tewas di Perahu saat Menuju Kepulauan Canary Spanyol

ilustrasi perahu rusak (unsplash.com/Christopher Eden)
ilustrasi perahu rusak (unsplash.com/Christopher Eden)

Jakara, IDN Times - Dua jenazah ditemukan dalam perahu yang membawa puluhan migran dari Afrika Barat ke Kepulauan Canary di Spanyol. Belasan orang telah dibawa ke rumah sakit, dengan empat di antaranya dalam kondisi kritis.

Dilansir Reuters, layanan penyelamatan maritim Spanyol pada Selasa (12/3/2024) mengatakan, mereka mengerahkan dua helikopter untuk mengevakuasi para korban luka dan sebuah kapal untuk menarik perahu tersebut ke pelabuhan Arguineguin di Gran Canaria. Di sana, para migran kemudian ditangani oleh staf Palang Merah dan polisi.

Ada 38 orang, termasuk tujuh perempuan, yang selamat dalam perjalanan berbahaya tersebut. Mereka berasal dari Mauritania, Mali dan Pantai Gading. 

1. Lima orang lainnya tewas dalam perjalanan

José Antonio Rodríguez Verona, koordinator Palang Merah Spanyol, mengatakan bahwa para migran berangkat dari Nouakchott, ibu kota Mauritania, 10 hari sebelumnya. Sebuah kapal dagang kemudian melihat perahu mereka terombang-ambing pada Senin (11/3/2024) malam sekitar 140 kilometer di selatan Gran Canaria.

Sekitar 12 migran yang selamat telah dibawa ke rumah sakit di pulau itu, termasuk empat orang yang berada dalam kondisi kritis.

Para penyintas mengatakan bahwa lima orang lainnya tewas dalam perjalanan. Mayat mereka kemudian dilarungkan ke laut.

2. Jumlah migran yang menuju Canary meningkat enam kali lipat

Data Kementerian Dalam Negeri Spanyol menunjukkan, hampir 12 ribu orang mendarat di Kepulauan Canary dalam dua bulan pertama tahun ini. Jumlah tersebut enam kali lipat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 1.865 orang.

Sebagian besar migran berangkat dari Mauritania dengan perahu kecil dan berlayar selama beberapa hari dalam angin kencang dan gelombang besar. Meskipun ribuan orang selamat dalam perjalanan, banyak juga di antaranya yang meninggal atau hilang.

Dalam seminggu terakhir, kondisi laut di sekitar Kepulauan Canary telah menyulitkan navigasi kapal, dengan badan cuaca negara bagian AEMET mengeluarkan beberapa peringatan mengenai gelombang besar laut.

Pekan lalu, dua perahu dari Mauritania ditemukan hanyut ratusan kilometer jauhnya di dekat negara kepulauan Tanjung Verde. Sebanyak 16 orang berhasil diselamatkan, meskipun satu orang kemudian meninggal. Lima jenazah ditemukan dan puluhan lainnya diyakini hilang di laut.

3. UE kerja sama dengan Mauritania untuk cegah migran gelap

Sementara itu, pihak berwenang Spanyol sedang bergulat dengan lonjakan migran dan pengungsi yang melarikan diri dari kemiskinan, konflik dan ketidakstabilan di Afrika Barat. Sebagian besar dari mereka menargetkan Kepulauan Canary sebagai langkah awal menuju benua Eropa.

Peningkatan ini mendorong Uni Eropa (UE) mengumumkan kemitraan migrasi baru dengan Mauritania pada Februari. Pihaknya menggelontorkan dana sebesar 210 juta euro (sekitar Rp3 triliun) bagi negara tersebut untuk menindak penyelundup dan menghentikan keberangkatan migran, dilansir Associated Press.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us