5 Orang Tewas dalam Ledakan Tambang di Kazakhstan

Jakarta, IDN Times - Kecelakaan di sebuah tambang batu bara di Kazakhstan pada Kamis (3/11/2022), menewaskan lima orang pekerja. Kecelakaan tersebut diduga disebabkan kebocoran gas metana yang kemudian meledak.
Kazakhstan adalah salah satu ekonomi terkemuka di Asia Tengah. Negara pecahan Uni Soviet itu memiliki kekayaan mineral seperti batu bara, minyak bumi, uranium dan lainnya. Namun aturan dan fasilitas keselamatan di sektor pertambangan sering diabaikan.
1. Lima orang tewas, empat orang terluka dan satu lainnya masih hilang

Di wilayah Kazakhstan tengah, ada daerah bernama Karaganda. Di daerah tersebut terdapat sebuah tambang batu bara milik perusahaan ArcelorMittal di kota Shakhtinsk yang dibuka dan dieksploitasi sejak lama. Namun pada Kamis, tambang itu meledak.
Melansir RFE/RL, ledakan itu diduga diakibatkan oleh kebocoran gas metana. Kementerian Darurat Kazakhstan mengatakan lima penambang tewas dan empat orang lainnya terluka. Satu orang masih diketahui hilang.
Ledakan itu diperkirakan terjadi pada pukul 03:00 pagi hari. Gubernur wilayah setempat mengonfirmasi tentang ledakan tersebut. Gas metana adalah gas yang berbahaya, yang jika bercampur dengan oksigen bisa terbakar dan meledak.
2. Presiden Kazakhstan mengucapkan belasungkawa
Juru bicara Kementerian Darurat Kazakhstan, Ruslan Imankulov, mengonfirmasi tentang ledakan tersebut. Melansir Al Jazeera, dia juga menjelaskan bahwa 106 pekerja tambang lain terpaksa dievakuasi akibat kecelakaan itu.
Saat ini, investigasi terhadap potensi pelanggaran aturan keselamatan telah dibuka oleh pihak yang berwenang.
Di sisi lain, Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan teman-teman para pekerja tambang yang meninggal. Dia juga mengucapkan harapan agar pemulihan terjadi dengan cepat bagi mereka yang terluka.
3. Perusahaan mengatakan tidak terjadi ledakan

Meski Kementerian Darurat telah menyatakan dugaan kecelakaan karena ledakan yang diakibatkan oleh pelepasan gas metana, namun perusahaan membantahnya. Melansir Reuters, ArcelorMittal membantah terjadi ledakan namun tidak mengatakan apa yang menyebabkan kecelakaan itu.
"Saat ini perusahaan percaya bahwa tidak ada ledakan, seperti yang dilaporkan awal hari ini," katanya.
Pemerintah Kazakhstan telah memberikan tekanan pada anak perusahaan lokal ArcelorMittal atas standar keselamatan. Ini karena terjadi ledakan di salah satu tambang di Kazakh yang menewaskan 30 pekerja pada Januari.
Pada 2006, ledakan di tambang lain juga sangat mematikan yang menewaskan 43 orang pekerja. Dua ledakan lain pada 2002 dan 2004 juga menewaskan lebih dari 30 orang.