Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Akses Bantuan ke Gaza Kembali Tertunda, Kelaparan semakin Parah

Palang Merah Palestina (PRCS) menerima bantuan kemanusiaan di penyeberangan Rafah, Rabu 1 November 2023. (twitter.com/@PalestineRCS)

Jakarta, IDN Times – Pendistribusian bantuan ke wilayah Gaza utara kembali ditunda pada Selasa (20/2/2024), akibat konflik yang semakin berkecamuk. Penundaan ini dilakukan karena alasan keamanan sampai kondisi yang memungkinkan.

“Keputusan untuk menghentikan pengiriman ke bagian utara Jalur Gaza bukanlah keputusan yang mudah, karena kita tahu hal ini berarti situasi di sana akan semakin memburuk dan lebih banyak orang berisiko meninggal karena kelaparan,” kata Badan Program Pangan Dunia (WFP) dalam sebuah pernyataan dilansirThe Jerusalem Post.

Konflik masih terus berlanjut di mana Israel kini memfokuskan serangan terhadap Kota Rafah di wilayah selatan Gaza. Sementara itu, korban juga terus meningkat.

1. Kekurangan makanan

Anak-anak di Gaza. (twitter.com/@UNICEF)

Tiga badan PBB, yakni WFP, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan badan anak-anak UNICEF mengatakan pada Senin bahwa makanan dan air bersih kian langka di Gaza.

“Makanan dan air bersih sangat langka dan penyakit merajalela yang mengakibatkan lonjakan malnutrisi akut di Gaza selama lebih dari empat bulan dalam perang Israel-Hamas,” ungkap tiga badan tersebut.

Sementara itu, krisis pangan parah terjadi di wilayah utara, dimana pada bulan Januari satu dari enam anak di bawah usia dua tahun dilaporkan mengalami kekurangan gizi akut.

“situasinya kemungkinan akan menjadi lebih buruk saat ini,” kata badan-badan tersebut.

2. Pengiriman berlanjut pada Minggu

Palang Merah Palestina (PRCS) menerima bantuan kemanusiaan di penyeberangan Rafah, Rabu 1 November 2023. (twitter.com/@PalestineRCS)

WFP mengatakan pihaknya telah melanjutkan pengiriman makanan ke wilayah utara pada Minggu setelah ditangguhkan selama tiga minggu karena serangan terhadap truk badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA).

Konvoi truk mulai bergerak menuju Kota Gaza, namun kesulitan mencapai wilayah yang dituju karena massa yang lapar mencoba menyerang truk-truk bantuan. Mereka juga kemudian menghadapi tembakan ketika mulai memasuki kota, kata badan tersebut.

Truk WFP juga sempat dijarah di antara Khan Yunis di selatan dan Deir al Balah di Gaza tengah. Seorang pengemudi dikabarkan dipukuli dalam insiden itu.

3. Konflik berlanjut

Seorang pria membawa bendera Palestina di tengah asap hitam. (pixabay.com/Hosny_Salah)

Dilansir Anadolu, konflik antara Hamas dan Israel masih terus terjadi. Sejuah ini belum ada tanda-tanda gencatan senjata antara kedua pihak.

Pengeboman Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 29 ribu orang dan melukai lebih dari 69 ribu lainnya. Kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok tidak terelakkan.

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us