AS: Rusia Cari Senjata ke Korea Utara, Dijanjikan Bantuan Pangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Kamis (30/3/2023), mengaku memiliki bukti baru bahwa Rusia melakukan kontak dengan Korea Utara untuk menambah jumlah senjata dan amunisi.
AS menuduh senjata tersebut akan digunakan untuk invasi di Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022.
Rusia disebut menawarkan Pyongyang makanan yang sangat dibutuhkan dan komoditas lain sebagai imbalannya. Ini merupakan tuduhan terbaru untuk Rusia yang beralih ke negara-negara “nakal” untuk membantunya melanjutkan perang yang telah berlangsung selama 13 bulan.
1. Rusia berusaha kirim delegasi ke Korea Utara
Rusia dikabarkan berusaha untuk mengirimkan delegasinya ke Korea Utara terkait misi tersebut.
“Sebagai bagian dari kesepakatan yang diusulkan ini, Rusia akan menerima lebih dari dua lusin jenis senjata dan amunisi dari Pyongyang,” kata juru bicara dewan keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, dilansir The Guardian.
“Kami juga memahami bahwa Rusia berusaha mengirim delegasi ke Korea Utara dan menawarkan makanan dengan imbalan amunisi," tambahnya.
Para ahli percaya situasi pangan di Korea Utara menjadi yang terburuk di bawah pemerintahan Kim Jong-un selama 11 tahun terakhir.
Walau begitu, para ahli tidak melihat tanda-tanda kelaparan atau kematian massal. Kim Jong-un telah berjanji untuk memperkuat kontrol negara atas pertanian dan mengambil serentetan langkah untuk meningkatkan produksi biji-bijian.
Baca Juga: Rusia Tembak Jatuh Roket Ukraina Pasokan AS
2. AS akan bagikan temuan intelijennya
Sebelumnya, AS telah meminta institusi intelijennya untuk menyajikan bukti bahwa Iran menjual ratusan drone serang ke Rusia selama musim panas.
Diseminasi tersebut menunjukkan bahwa Grup Wagner, perusahaan militer swasta Rusia, telah menerima pengiriman senjata dari Korea Utara untuk membantu meningkatkan pasukannya saat mereka berperang.
AS berusaha untuk menyebarkan temuan intelijen sehingga sekutu dan publik tetap memiliki pandangan yang jernih tentang niat Moskow di Ukraina. Hal tersebut merupakan peringatan dini bagi Presiden Vladimir Putin agar berpikir dua kali sebelum mengambil tindakan.
3. Potensi kerja sama Korea Utara dengan kelompok di Luhansk dan Donetsk
Tahun lalu, muncul laporan bahwa Duta Besar Rusia di Pyongyang menyarankan Korea Utara untuk mengirim pekerja ke dua wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina timur, demi membantu membangun kembali infrastruktur yang hancur akibat perang di sana.
Sebenarnya ada banyak peluang untuk kerja sama ekonomi antara Korea Utara dengan republik rakyat yang memproklamirkan diri di Donetsk dan Luhansk di wilayah Donbass.
Kendati begitu, Korea Utara pasti akan terkena sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) jika terbukti melakukan kerja sama dengan kelompok separatis.
Baca Juga: Korea Utara Desak PBB untuk Hentikan Latihan AS-Korea Selatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.