Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Armenia Ogah Jadi Tuan Rumah Latihan Militer CSTO, Ini Kata Rusia!

ilustrasi bendera Armenia (twitter.com/MFAofArmenia)
ilustrasi bendera Armenia (twitter.com/MFAofArmenia)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, pada Selasa (10/1/2023), menyatakan bahwa negaranya ogah menjadi tuan rumah latihan militer CSTO (Collective Security Treaty Organization). Sebab, dia kecewa CSTO yang dipimpin Rusia tidak bisa berbuat banyak untuk menyelesaikan konflik Armenia-Azerbaijan. 

Pada Desember 2022, Pashinyan kembali melontarkan kritik kepada CSTO dan tentara penjaga perdamaian Rusia karena gagal menunaikan tugasnya. Ini karena tentara Rusia tidak berupaya membuka blokade koridor Lachin yang diduduki aktivis lingkungan Azerbaijan. 

1. Pashinyan tolak latihan militer CSTO di Armenia

Tentara Armenia yang hendak dikirim ke Kazakhstan sebagai pasukan perdamaian CSTO. (twitter.com/ArmeniaMODTeam)
Tentara Armenia yang hendak dikirim ke Kazakhstan sebagai pasukan perdamaian CSTO. (twitter.com/ArmeniaMODTeam)

Pashinyan juga mengungkapkan, rencana Rusia untuk menagdakan latihan militer CSTO di Armenia adalah kesalahpahaman. 

"Saya pikir terdapat kesalahpahaman, sejak Menteri Pertahanan Armenia sudah diinformasikan secara tertulis soal staf gabungan dari CSTO untuk mengadakan latihan militer di Armenia. Namun, melihat situasi saat ini, tentu latihan ini tidak pantas," papar Pashinyan, dikutip Eurasianet

"Latihan militer di Armenia, setidaknya pada tahun ini, tidak akan dilaksanakan. Armenia tidak memercayai latihan militer CSTO sesuai dengan kepentingan negara di republik ini," tambahnya.  

2. Pashinyan sebut keberadaan tentara Rusia membahayakan

Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan (tengah). (twitter.com/NikolPashinyan)
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan (tengah). (twitter.com/NikolPashinyan)

Pada kesempatan itu, Pashinyan mengungkapkan bahwa keberadaan tentara Rusia di Armenia justru membahayakan negaranya. Ia juga mempertanyakan efisiensi dari pasukan penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh. 

"Kami mendesak rekan kami Rusia untuk melihat fakta ini, kami menekankan bahwa mereka kurang merespons. Maka, keberadaan tentara Rusia di Armenia tidak hanya menjamin keamanan Armenia, tapi justru sebaliknya, menciptakan ancaman kepada keamanan Armenia," tutur dia, dilansir OC Media.

Di sisi lain, Pashinyan menyebut Azerbaijan sudah mengontak negara-negara Barat dan menjustifikasi bahwa Armenia-Rusia sedang mempersiapkan agresi melawannya. Ia menyebut bahwa klaim tersebut konyol dan tidak sesuai fakta.

3. Rusia akan lanjutkan dialog dengan Armenia

ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/@sampowl)
ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/@sampowl)

Juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitriy Peskov, mengklarifikasi hal tersebut. Ia menyebut Armenia merupakan sekutu terdekat Rusia, sehingga dialog antar kedua negara akan dilanjutkan. 

"Dalam segala kasus, Armenia adalah sekutu terdekat kami. Maka, kami akan melanjutkan dialog dengan Armenia, termasuk menyelesaikan isu yang sangat sulit ini," tutur Peskov, dikutip The Moscow Times.

Sementara, Kantor Pusat CSTO di Moskow telah menerima keputusan Armenia dan akan menyelenggarakan latihan militer di negara anggota lainnya. 

Sejak September 2022, Armenia terus memberikan kritik terhadap Rusia akibat pecahnya konflik Armenia-Azerbaijan. Tensi kembali memanas usai koridor Lachin diblokir aktivis lingkungan Azerbaijan sejak 12 Desember. Padahal, koridor itu satu-satunya jalur penghubung Armenia ke Nagorno-Karabakh. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us