Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Ancam Embargo Senjata ke Israel jika Kondisi Gaza Tak Membaik

bendera AS (pexels.com/Brett Sayles)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) memperingatkan Israel untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza, atau negara Yahudi itu berisiko kehilangan akses terhadap pendanaan senjata Washington. 

Peringatan tersebut tertulis dalam surat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin kepada para pejabat Israel tertanggal 13 Oktober 2024. Mereka menuntut tindakan nyata untuk mengatasi situasi yang memburuk di daerah kantong Palestina di tengah serangan baru negara agresor tersebut di Gaza utara.

Mengutip Reuters, surat tersebut menguraikan langkah-langkah spesifik yang harus diambil Israel dalam waktu 30 hari, termasuk mengizinkan minimal 350 truk memasuki Gaza setiap hari, menghentikan sementara pertempuran, dan membatalkan perintah evakuasi warga sipil Palestina ketika tidak ada kebutuhan operasional.

"(Blinken dan Austin) merasa pantas untuk menjelaskan kepada pemerintah Israel bahwa ada perubahan yang perlu mereka lakukan lagi, untuk melihat bahwa tingkat bantuan yang masuk ke Gaza kembali naik dari tingkat yang sangat, sangat rendah pada hari ini," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, pada Selasa (15/10/2024).

1. Washington khawatir terhadap memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza

Pasukan Israel telah memperluas operasinya ke Gaza utara di tengah kekhawatiran mengenai akses terhadap bantuan kemanusiaan di seluruh wilayah kantong Palestina dan akses warga sipil terhadap makanan, air, dan obat-obatan.

Surat itu menyebutkan pembatasan yang diberlakukan Israel, termasuk pembatasan impor komersial, penolakan sebagian besar gerakan kemanusiaan antara Gaza utara dan selatan, serta pembatasan yang membebani dan berlebihan terhadap barang yang bisa masuk ke wilayah yang digempur Negara Yahudi tersebut.

"Kami sangat prihatin bahwa tindakan baru-baru ini yang dilakukan oleh pemerintah Israel berkontribusi terhadap percepatan kemunduran kondisi di Gaza," bunyi surat tersebut.

Pejabat Israel di Washington mengatakan bahwa surat itu telah diterima dan sedang ditinjau. Dia mengatakan pihaknya menanggapi masalah itu dengan serius dan bermaksud mengatasi kekhawatiran yang diangkat dalam surat tersebut dengan rekan-rekan AS.

2. Bantuan ke Gaza berada pada tingkat terendah dalam beberapa bulan terakhir

Kondisi Gaza akibat perang Israel-Hamas. (twitter.com/UN)

Kelompok bantuan kemanusiaan khawatir bahwa para pemimpin Israel akan menyetujui rencana untuk menutup bantuan kemanusiaan ke Gaza utara, sebagai upaya membuat Hamas kelaparan yang dapat menjebak ratusan ribu warga Palestina. 

Pekan lalu, pejabat kemanusiaan PBB mengatakan bahwa bantuan yang masuk ke Gaza berada pada tingkat terendah dalam beberapa bulan terakhir. Mereka mengungkapkan tiga rumah sakit yang beroperasi secara minimal di wilayah tersebut menghadapi kekurangan bahan bakar, pasokan trauma, obat-obatan, dan darah.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan bahwa meskipun makanan dipasok setiap harinya, tetapi jumlahnya semakin berkurang.

Dilansir Associated Press, kantor kemanusiaan PBB melaporkan bahwa pemerintah Israel hanya memfasilitasi satu dari 54 upaya mereka untuk mencapai wilayah utara pada bulan ini. Dujarric mengatakan 85 persen permintaan ditolak, sementara sisanya terhambat atau dibatalkan karena alasan logistik atau keamanan.

3. Washington pertahankan dukungan militer meski Israel memblokir bantuan

Gedung Putih, Washington, D.C., Amerika Serikat (unsplash.com/Tabrez Syed)

Meski mendapat peringatan keras, AS terus memberikan bantuan militer kepada Israel, termasuk yang terbaru sistem pertahanan udara canggih dan pengiriman pasukan yang mulai tiba di negara tersebut pada Senin. Washington sebagian besar menolak untuk memberlakukan pembatasan terhadap bantuan militer ke Negara Yahudi tersebut.

Dilansir CNN, surat pada Minggu mencatat bahwa Departemen Luar Negeri dan Pertahanan AS, berdasarkan hukum negara tersebut harus terus menilai kepatuhan Israel terhadap jaminan yang dibuat pada awal tahun ini bahwa negara itu tidak akan membatasi aliran bantuan ke wilayah kantong Palestina.

Blinken pada awal tahun ini menyimpulkan, Israel mungkin telah melanggar hukum humaniter internasional dengan menggunakan senjata yang dipasok negaranya dan tidak sepenuhnya bekerja sama dalam upaya memasukkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Namun, dia mengatakan bahwa hal tersebut tidak berarti melangar hukum AS.

Israel mengklaim bahwa mereka mengikuti hukum internasional dalam operasinya yang bertujuan membasmi militan Hamas yang bersembunyi di terowongan dan di antara penduduk sipil Gaza.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Angga Kurnia Saputra
EditorAngga Kurnia Saputra
Follow Us