Jerman Janji Setia Dukung Israel

- Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menjanjikan dukungan militer berkelanjutan untuk Israel meski banyak pihak mengecam aksi genosida di Gaza dan pengeboman Lebanon.
- Jerman melanjutkan pasok senjata ke Israel setelah menerima jaminan bahwa senjata tersebut tidak akan digunakan dalam genosida. Partai Hijau sempat memblokir ekspor senjata karena khawatir melanggar hukum internasional.
Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman Olaf Scholz, menjanjikan dukungan militer berkelanjutan untuk Israel, meski Israel tengah dikecam banyak pihak lantaran melakukan genosida di Gaza dan saat ini mengebom Lebanon.
Serangan Israel sejauh ini telah menewaskan lebih dari 42 ribu orang di Gaza dan membuat lebih dari dua juta warga Palestina mengungsi.
"Jerman akan terus menunjukkan solidaritas dengan Israel dengan melanjutkan pengiriman senjata untuk memastikan Israel bisa mempertahankan diri," kata Scholz, dikutip dari ANTARA, Kamis (17/10/2024)
"Itulah sebabnya kami telah memasok senjata dan persenjataan di masa lalu, itulah sebabnya kami melakukan ini saat ini, dan kami akan melanjutkan pengiriman seperti itu di masa mendatang. Israel selalu dapat mengandalkan kami untuk ini," sambung dia.
1. Jerman lanjutkan ekspor senjata ke Israel

Komentar Scholz muncul setelah media lokal melaporkan Jerman melanjutkan ekspor senjatanya ke Israel pekan lalu, setelah menerima jaminan dari pemerintah Israel bahwa mereka tidak akan menggunakan senjata Jerman dalam genosida.
Partai Hijau yang merupakan bagian dari koalisi berkuasa Scholz, disebut-sebut telah memblokir ekspor senjata perang ke Israel dalam beberapa bulan terakhir karena khawatir pengiriman tersebut dapat melanggar hukum internasional.
2. Jerman tetap setia dukung Israel

Jerman telah menjadi sekutu setia Israel, dan pejabat pemerintah telah berulang kali mengatakan, negara itu memikul tanggung jawab khusus atas keamanan Israel karena masa lalunya yang terkait dengan Nazi.
Namun, para kritikus mengatakan, dukungan menyeluruh Jerman terhadap Israel secara serius merusak kredibilitas Jeman di luar negeri, dan Berlin semakin mengisolasi dirinya di panggung global.
3. Israel masih bom Gaza

Sejak Israel melancarkan perangnya melawan Hamas di Gaza pada Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 42.400 warga Palestina dan melukai lebih dari 99 ribu orang lainnya, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di daerah kantong yang terkepung itu, tempat jutaan warga Palestina mengungsi, menghadapi kelaparan dan kekurangan bantuan medis serta kebutuhan pokok lainnya.