AS-Israel Bak Bestie, Presiden Biden Akan Kunjungi PM Naftali Bennett

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dikabarkan akan berkunjung ke Israel dalam beberapa bulan mendatang. Kunjungan itu dalam rangka memenuhi panggilan sahabat dekatnya yakni perdana menteri Israel, Naftali Bennett.
Bennett mengunjungi Biden di Washington musim panas lalu. Gedung Putih menerangkan bahwa kedua pemimpin akan tetap berhubungan secara teratur.
Sebelumnya, keduanya juga sempat berbicara pada Minggu. Bennett mengatakan kepada Biden terkait upaya penghentian kekerasan dan hasutan di Masjid Al Aqsa di Yerusalem, dilansir Reuters, Minggu (24/4/2022).
1. AS akan mendukung kuat Israel

Dilansir Middle East Eye, AS telah terlibat dalam pembicaraan antara perwakilan Israel, Palestina, dan Arab di kawasan itu dalam beberapa pekan terakhir.
Biden mencatat upaya berkelanjutan antara Israel dengan Palestina untuk menurunkan tensi keduanya, dan memastikan untuk berdamai di bulan Ramadan.
Dalam pembicaraan pada Minggu, Biden juga menegaskan dukungan kuatnya kepada Israel, terutama untuk kebutuhan pertahanannya, kata gedung putih. AS diketahui memberi bantuan militer kepada Israel sekitar 3,8 miliar dollar setiap tahun.
2. Konflik Israel-Palestina mulai memanas sejak awal Ramadan

Serangkaian serangan Israel ke Masjid Al Aqsa terjadi sejak awal Ramadan dan memicu kekerasan di sekitar Yerusalem Timur.
Warga Palestina marah dengan pengerahan besar-besaran polisi Israel dan kunjungan berulang kali oleh pemukim Israel untuk berdoa di kompleks suci.
Sedikitnya, 57 warga Palestina terluka akibat bentrok dengan polisi Israel di kompleks Al Aqsa pada Jumat (22/4/2022).
3. Keduanya saling serang menggunakan roket

Konflik tersebut lantas memicu kekhawatiran akan terulangnya perang antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza seperti tahun lalu.
Pada Kamis, Israel mulai menembakkan roket di Gaza tepat sebelum fajar. Langkah itu diambil usai sebuah roket meluncur dari Palestina dan menghantam wilayah Israel.
Pada Sabtu, Israel mengumumkan bahwa mereka akan menutup penyeberangannya ke Jalur Gaza.