Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Kecewa Israel Perluas Permukiman Yahudi di Tepi Barat

Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan keterangan kepada media di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). (ANTARA FOTO/Media Center G20/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) menyuarakan kekecewaan mendalam atas keputusan Israel memperluas permukiman Yahudi di Tepi Barat, yang merupakan wilayah Palestina yang mereka duduki.

“AS sangat menentang langkah-langkah sepihak yang memperburuk ketegangan, merusak kepercayaan antara para pihak dan merusak Two State Solution,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean Pierre, dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (18/2/2023).

Pada pekan ini, dua menteri di pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pengesahan atas 9 permukiman ini. Selain itu, bakal dibangun sebanyak 10 ribu rumah di kawasan ini.

1. Indonesia kecam pengesahan 9 permukiman Yahudi ini

Ilustrasi Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri (IDN Times/Fitang Budhi Aditia)

Indonesia juga mengecam keras keputusan Israel yang mengesahkan sembilan permukiman Yahudi di Tepi Barat. Israel juga merencanakan untuk membangun 10 ribu rumah baru di kawasan tersebut.

“Keputusan ini bertentangan dengan hukum internasional dan resolusi PBB terkait serta menyulut ketegangan dan instabilitas di kawasan,” sebut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (15/2/2023).

Sejak menduduki Tepi Barat pada 1967, Israel sudah mendirikan dan mengesahkan 140 permukiman dan menampung sekitar 600 ribu orang Yahudi.

2. Palestina murka dengan adanya permukiman baru ini

Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu faksi Palestina mengenai kesepakatan Israel dan Uni Emirat Arab untuk normalisasi hubungan, di Ramallah, Tepi Barat, pada 3 September 2020. ANTARA FOTO/Alaa Badarneh/Pool via REUTERS

Menanggapi hal ini, Palestina menganggap pengesahan permukiman tersebut bisa menghambat kesepakatan damai dengan Israel.

Palestina ingin semua permukiman yang sudah dibangun di Tepi Barat dan Yerusalem Timur segera dihilangkan.

"Ini merupakan tantangan bagi upaya AS dan Arab serta provokasi terhadap rakyat Palestina, dan ini akan menyebabkan lebih banyak ketegangan dan eskalasi," tegas Juru Bicara Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh. 

3. Pengesahan didasari banyak serangan di Yerusalem

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Sumber: twitter.com/netanyahu

Kantor PM Israel menegaskan, keputusan pengesahan 9 permukiman ini didasari sebagai balasan terkait banyaknya serangan di Yerusalem yang menewaskan 10 warga Israel.

“Menanggapi serangan teroris yang mematikan di Yerusalem, kabinet memutuskan untuk mengesahkan 9 permukiman di Yudea dan Samaria,” sebut pernyataan dari kantor Netanyahu itu.

Pengesahan permukiman ini pun terjadi di tengah meningkatnya tensi antara Israel dan Palestina sepanjang tahun 2022 dan berlanjut hingga awal tahun ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us