Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Atasi Kerusuhan Penjara, Ekuador Ampuni Ratusan Tahanan

Aparat kepolisian Ekuador yang berjaga di depan penjara di Ekuador. twitter.com/PoliciaEcuador/
Aparat kepolisian Ekuador yang berjaga di depan penjara di Ekuador. twitter.com/PoliciaEcuador/

Jakarta, IDN Times - Presiden Ekuador Guillermo Lasso pada Senin (22/11/2021) mengumumkan bila pihaknya akan mengampuni ratusan narapidana tahun ini. Hal ini dilakukan demi mengatasi masalah kelebihan kapasitas penjara yang berbuntut terjadinya bentrokan antar geng.

Pada awal November ini, bentrokan dalam penjara di Guayaquil kembali terjadi yang disebabkan perseteruan antar geng kriminal. Bahkan, kerusuhan sadis itu telah mengakibatkan tewasnya 62 tahanan dan puluhan lainnya luka-luka.  

1. Demi mengatasi bentrokan berdarah di dalam penjara Ekuador

Keputusan untuk mengampuni sejumlah tahanan ini di Ekuador ini berfungsi untuk mengembalikan keamanan dan mencegah terjadinya kelebihan kapasitas di dalam penjara. Pasalnya, masalah ini yang diduga menjadi penyebab utama terjadinya bentrokan berdarah di dalam penjara. 

Dikutip dari RT, sesuai keterangan dari Sekretariat Umum Komunikasi Presidensial pada Selasa (23/11/2021) mengatakan, "Tindakan ini dilakukan sejalan degan komitmen untuk melindungi hak yang dimiliki narapidana. Maka pengampunan adalah kebijakan yang dilakukan demi mengembalikan kedamaian dan keamanan sistem penjara dan mencegah kelebihan kapasitas."

Di samping itu, upaya ini dilakukan oleh pemerintah demi mengatasi kekerasan dan kerusuhan yang didalangi geng penyelundupan narkoba yang masih dapat beroperasi meski berada di dalam penjara.  

2. Pengampunan akan diprioritaskan pada sejumlah tahanan

Suasana di luar penjara Guayas di Guayaquil. twitter.com/PoliciaEcuador/
Suasana di luar penjara Guayas di Guayaquil. twitter.com/PoliciaEcuador/

Kepala Otoritas Penjara Ekuador dalam Al Jazeera mengungkapkan bahwa sejak Oktober, Pemerintah Ekuador telah berencana untuk mengampuni sebanyak 2.000 tahanan dan mengurangi tekanan kepada sistem penjara. 

Sementara itu, narapidana yang diprioritaskan mendapat ampunan adalah tahanan berusia lanjut dan perempuan, beserta tahanan disabilitas dan yang mengidap sejumlah penyakit tertentu.

Selain itu, para ahli juga menyetujui pengurangan kapasitas, terutama banyak digunakan penahanan terduga yang belum divonis. Berdasarkan data resmi, sebanyak 42 persen tahanan di Ekuador belum mendapatkan vonis dan masih menjalani proses hukum yang berlangsung bertahun-tahun. 

Kebijakan strategis lainnya demi mengurangi kelebihan kapasitas maka akan memulangkan tahanan asal luar negeri. Pasalnya, sebanyak 5.000 tahanan di Ekuador berasal dari Kolombia, Venezuela, Meksiko, dan Peru, dilaporkan dari Mercopress

3. Korban tewas dalam kerusuhan justru tahanan dengan kriminal ringan

Mercopress melaporkan, sebanyak 40 ribu tahanan tersebar di 33 penjara di Ekuador, yang hanya memiliki kapasitas total sebesar 28 ribu narapidana. Seperti halnya, Penjara Litoral di Guayaquil yang dalam kondisi kritis, yang didesain untuk dihuni 5.200 tahanan tapi kini ditinggali 8.542 tahanan atau kelebihan kapasitas hingga 62,8 persen. 

Di samping itu, kasus bentrokan tahanan di Litoral pada pertengahan November lalu sudah menewaskan 62 orang, tetapi 49 di antaranya tergolong sebagai tahanan dengan jeratan kriminal ringan. Sayangnya, mereka harus menjadi korban akibat duel antar geng kriminal narkoba. 

Sementara itu, kerusuhan penjara pada September lalu disebut sebagai kerusuhan terburuk sepanjang sejarah Amerika Latin. Pasalnya, bentrokan antar tahanan yang diduga terkait geng narkoba itu telah menewaskan 115 tahanan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us