Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banjir usai Topan Ragasa, Warga Makau Ramai-ramai Berburu Ikan

Ilustrasi topan. (unsplash.com/Ganesh Partheeban)
Ilustrasi topan. (unsplash.com/Ganesh Partheeban)
Intinya sih...
  • Warga Makau berburu ikan di tengah banjir
  • Topan Ragasa memaksa evakuasi massal dan pemadaman listrik
  • Status peringatan gelombang badai diturunkan setelah ketinggian air turun
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Makau dikejutkan dengan fenomena tak biasa usai Topan Ragasa menerjang. Beberapa jalan yang terendam air laut setinggi lutut justru dimanfaatkan warga untuk menangkap ikan yang tersapu gelombang badai.

“Puluhan penduduk memancing di sepanjang Avenida do Almirante Lacerda dan Rua da Doca Seca saat banjir mulai surut,” tulis laporan The Standard, dikutip Jumat (26/9/2025).

Kota ini sempat mengeluarkan peringatan tertinggi sinyal No. 10 disertai evakuasi massal dan pemadaman listrik. Meski begitu, video daring yang viral memperlihatkan warga membawa jaring, tas kanvas, hingga keranjang untuk mengangkut hasil tangkapan mereka.

Beberapa orang tua bahkan mengajak anak-anak mereka ke lokasi banjir, dengan sebagian dilaporkan berhasil “panen” ikan yang cukup banyak di dekat Kuil A-Ma.

1. Warga berburu ikan di tengah banjir

Di Avenida do Almirante Lacerda dan Rua da Doca Seca, warga tampak menebar jaring hingga menggunakan wadah inkubator untuk menampung hasil buruan. Suasana ini bak pasar ikan mendadak di tengah jalan yang tergenang. Tidak hanya orang dewasa, sejumlah orang tua juga membawa anak-anak mereka untuk ikut menangkap ikan.

Meski terlihat menyenangkan, pihak berwenang berulang kali mengingatkan bahaya aktivitas luar ruangan di tengah badai. Pusat Operasi Perlindungan Sipil kota mencatat insiden pohon tumbang dan perancah roboh yang mengakibatkan empat orang terluka.

2. Dampak topan Ragasa

Kerusakan karena Banjir dan Badai di Hong Kong.jpg
Kerusakan fasilitas di sejumlah tempat di Hong Kong akibat topan dan banjir. (x.com/hkfp).

Topan Ragasa memaksa pemerintah untuk memutus aliran listrik di beberapa wilayah yang terendam banjir demi keamanan publik. Ribuan orang dievakuasi dari dataran rendah, dan transportasi umum terhenti sementara. Kondisi ini menjadi ujian kesiapsiagaan kota menghadapi badai besar.

Selain kerusakan fisik, kegiatan ekonomi juga terhambat. Kawasan wisata seperti Kuil A-Ma ikut tergenang, meski kemudian menjadi lokasi warga mencari hasil laut tak terduga.

3. Status peringatan diturunkan

Badan Meteorologi dan Geofisika Makau mengumumkan pada sore hari, peringatan gelombang badai diturunkan dari Merah menjadi Biru, menandakan ketinggian air turun di bawah 0,5 meter. Sinyal topan No.10 pun diturunkan menjadi sinyal No.8 pada pukul 16.00 waktu setempat saat Ragasa mulai menjauh dari kota.

Otoritas setempat berharap, kondisi cuaca segera stabil agar aktivitas masyarakat kembali normal. Namun, fenomena “berburu ikan” ini tetap menjadi sorotan unik di tengah bencana yang menerpa kota Makau.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in News

See More

Rumah Gubernur Kalbar dan Bupati Mempawah Digeledah KPK

26 Sep 2025, 13:38 WIBNews