Bentrokan Antaretnis di India Tewaskan 9 Orang

Jakarta, IDN Times - Negara bagian Manipur di India, kembali diguncang aksi kekerasan antaretnis. Pada Rabu (14/6/2023), para pejabat mengatakan sembilan orang tewas akibat kekerasan tersebut.
Ini bukan pertama kalinya bentrokan terjadi wilayah timur laut India yang tepencil itu. Pada Mei, Manipur telah diguncang bentrokan yang dipicu perselisihan akses ke pekerjaan pemerintah antara etnis mayoritas dan minoritas.
Bentrokan menewaskan sekitar 100 orang dengan massa menggerebek kantor polisi dan mencuri senjata. Puluhan ribu penduduk lainnya terpaksa mengungsi untuk mencari perlindungan.
1. Korban tewas termasuk perempuan

Aksi kekerasan terbaru di Manipur terjadi di pinggiran ibu kota negara bagian Imphal pada Selasa malam. Sekelompok orang tak dikenal, menyerbu desa Kamenlok distrik Kangpokpi dan melepaskan tembakan ke rumah-rumah penduduk.
Dilansir Dawn, petugas informasi pemerintah setempat, Heisnam Balakrishna, mengatakan orang-orang tak dikenal itu menggunakan senjata canggih. "Sembilan orang termasuk seorang perempuan tewas dalam penembakan itu," jelasnya.
Aksi penembakan menyebabkan puluhan lainnya terluka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit di ibu kota negara bagian guna mendapatkan perawatan. Dalam insiden terpisah pada Senin, polisi mengatakan sembilan orang terluka di desa yang sama dalam insiden kekerasan lain.
2. Tiga orang dilaporkan hiang
Bentrokan di Manipur terjadi antara komunitas Kuki dan Meitei. Menteri pemerintah negara bagian, L Sushindo, mengatakan pasukan keamanan telah bergegas ke daerah bentrokan dan menemukan sembilan mayat pada Rabu pagi.
Dilansir Associated Press, petugas polisi yang berbicara dengan syarat anonim menjelaskan, tiga orang lainnya telah dilaporkan hilang.
Insiden terbaru dalam beberapa pekan aksi kekerasan, dipicu oleh ketegangan etnis yang sebenarnya telah berlangsung lama. Bentrokan antara Kuki dan Meitei pada Mei, telah menyebabkan hampir 40 ribu orang mengungsi.
Amit Shah, Menteri Dalam Negeri India, telah berkunjung ke negara bagian tersebut pada awal bulan ini. Dia bertemu dengan tokoh masyarakat sebagai upaya untuk memulihkan perdamaian.
3. Ikhtisar awal mula kekerasan di Manipur

Etnis Kuki dan etnis minoritas lain pada bulan lalu, menentang tuntutan etnis mayoritas Meitei untuk status khusus yang memberi mereka keuntungan. Ini termasuk hak bertani di lahan hutan, pinjaman bank murah, fasilitas kesehatan dan pendidikan serta kuota pekerjaan pemerintah.
Sekitar 50 ribu orang menentang tuntutan tersebut dan akhirnya berujung pada bentrokan yang menyebabkan setidaknya 100 orang tewas. Internet di wilayah itu akhirnya dilumpuhkan demi mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut. Situasi tegang masih berlanjut hingga kini.
Dilansir Al Jazeera, organisasi masyarakat sipil Meitei dan Kuki disebut telah menolak bergabung dengan komite perdamaian yang dibuat pemerintah federal untuk menengahi konflik. Pemimpin komunitas etnis minoritas mengatakan etnis Meitei relatif kaya dan memberi lebih banyak hak istimewa ke mereka adalah tidak adil.
Jumlah etnis Meitei adalah setengah dari populasi Manipur. Memperluas kuota kepada mereka berarti etnis tersebut akan mendapatkan bagian yang disediakan untuk etnis Kuki dan etnis lain.