Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Brasil Dukung Penuh Indonesia Segera Jadi Anggota BRICS

Wamenlu Arrmanatha (kiri) dalam pertemuan dengan Menlu Brasil Mauro Vieira (kanan) di sela FMM G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, (dok. Kemlu RI)
Wamenlu Arrmanatha (kiri) dalam pertemuan dengan Menlu Brasil Mauro Vieira (kanan) di sela FMM G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, (dok. Kemlu RI)
Intinya sih...
  • Wakil Menteri Luar Negeri RI melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Brasil membahas keanggotaan Indonesia di BRICS.
  • Brasil berharap Prabowo Subianto hadir di KTT BRICS pada Juli mendatang sebagai upaya memperkuat peran Indonesia di forum tersebut.
  • Indonesia dan Brasil sepakat mengenai pentingnya upaya bersama dalam mendorong reformasi tatanan global agar lebih inklusif dan mencerminkan keseimbangan geopolitik saat ini.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha ‘Tata’ Nasir melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira. Pertemuan keduanya membahas tindak lanjut keanggotaan Indonesia di BRICS.

Dalam pertemuan tersebut, Wamenlu Tata menyampaikan apresiasi atas dukungan Brasil terhadap keanggotaan penuh Indonesia di BRICS.

"Sebagai anggota baru di BRICS, Indonesia berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam seluruh agenda dan workstream BRICS," ucap Wamenlu Tata, dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri yang dikutip IDN Times, Jumat (21/2/2025).

1. Brasil harap Presiden Prabowo Subianto hadir di KTT BRICS

Wamenlu Arrmanatha (kanan) dan Menlu Brasil Mauro Vieira di sela FMM G20 di Johannesburg, Afrika Selatan. (dok. Kemlu)
Wamenlu Arrmanatha (kanan) dan Menlu Brasil Mauro Vieira di sela FMM G20 di Johannesburg, Afrika Selatan. (dok. Kemlu)

Brasil berharap agar Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri KTT BRICS pada Juli. KTT akan dihelat di Rio de Janeiro, Brasil.

Sebagai ketua BRICS tahun ini, Brasil mengatakan, kehadiran Prabowo sebagai bagian dari upaya memperkuat peran Indonesia di forum tersebut.

2. Minta dukungan Brasil agar ASEAN diundang di KTT G20

Bendera negara anggota ASEAN. (IDN Times/Sonya Michaella)
Bendera negara anggota ASEAN. (IDN Times/Sonya Michaella)

Dalam kesempatan yang sama, Wamenlu Tata juga berharap Brasil mendukung agar ASEAN ikut diundang pada KTT G20 di Afrika Selatan. Keduanya juga membahas dinamika terkini seperti tantangan multilateralisme dan urgency reformasi sistem keuangan dunia di tengah situasi ekonomi global yang sulit.

Indonesia dan Brasil sepakat mengenai pentingnya upaya bersama dalam mendorong reformasi tatanan global agar lebih inklusif dan mencerminkan keseimbangan geopolitik saat ini.

“Indonesia percaya bahwa kerja sama antara negara-negara Global South harus semakin diperkuat untuk memastikan sistem global yang lebih adil dan representatif," ujar Wamenlu Tata.

3. Indonesia-Brasil bahas kerja sama di bidang ketahanan pangan

Petani pangan menjadi perhatian dari program pembinaan PT Vale Indonesia. (vale.com)
Petani pangan menjadi perhatian dari program pembinaan PT Vale Indonesia. (vale.com)

Dalam konteks bilateral, kedua pihak membahas kerja sama di bidang ketahanan pangan dan sepakat untuk menyusun roadmap kerja sama bilateral yang lebih komprehensif. Hal ini tentunya sejalan dengan AstaCita yang digaungkan Presiden Prabowo.

Indonesia juga mengharapkan dukungan Brasil guna segera memulai negosiasi Indonesia-Mercosur Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Wamenlu Arrmanatha Nasir berada di Johannesburg dalam rangka mewakili Indonesia pada pertemuan G20 Foreign Ministers Meeting (FMM). Pertemuan G20 FMM akan dimulai pada 20 Februari 2025 dan akan berlangsung hingga 21 Februari 2025.

Pertemuan antar menteri ini akan membahas dua sesi utama mengenai dinamika geopolitik serta evaluasi 20 tahun perjalanan G20 sejak dibentuk. Sebelum G20 FMM, para Menteri Luar Negeri dan Ketua Delegasi negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) akan bertemu untuk mengkonsolidasikan peran negara-negara emerging powers dalam tata kelola global.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us