Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bukti Menunjukkan Ethiopia Lakukan Genosida di Tigray

Warga sipil korban konflik di Ethiopia. (Twitter.com/UNHCR Ethiopia)
Intinya sih...
  • Laporan New Lines Institute menunjukkan bukti genosida di Tigray selama perang Ethiopia.
  • Koalisi pasukan Ethiopia diduga melakukan empat tindakan genosida terhadap warga Tigray.
  • Laporan menyebutkan bahwa konflik di Tigray telah menyebabkan krisis kemanusiaan dan membutuhkan bantuan makanan bagi sembilan juta orang.

Jakarta, IDN Times - Lembaga pemikir New Lines Institute yang berbasis di Amerika Serikat (AS) merilis laporan yang menunjukkan bukti kuat bahwa Ethiopia melakukan genosida saat perang di Tigray.

Laporan terdiri dari 120 halaman dan dikeluarkan pada Senin (3/6/2024). Didalamnya disebutkan, Pasukan Pertahanan Nasional Ethiopia (ENDF) dan sekutunya yakni Pasukan Pertahanan Eritrea (EDF), dan Pasukan Khusus Amhara (ASF), telah melakukan genosida terhadap warga Tigray.

Perang di Tigray berlangsung antara 3 November 2020 hingga 3 November 2022. Perang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang lainnya melarikan diri untuk mengungsi.

1. Pasukan Ethiopia memiliki niat menghancurkan secara etnis

Pengungsi konflik Tigray-Ethiopia sedang menunggu pembagian bahan makanan dari World Food Programme. (Twitter.com/WFP_Ethiopia)

Ketiga kelompok pasukan koalisi Ethiopia diyakini melakukan setidaknya empat tindakan genosida. Mereka memiliki niat untuk menghancurkan warga Tigray sebagai sebuah kelompok etnis.

Dilansir The New Humanitarian, keempat tindakan tersebut adalah membunuh warga Tigray, menyebabkan kerugian fisik atau mental yang serius, sengaja memberikan kondisi kehidupan pada warga Tigray yang diperkirakan akan menyebabkan kehancuran mereka, dan menerapkan tindakan yang bertujuan untuk mencegah kelahiran di antara warga Tigray.

Konflik dua tahun di Tigray telah mengakibatkan salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia. UNHCR memperkirakan, sembilan juta orang di Tigray, Afar dan Amhara di Ethiopia, kini membutuhkan bantuan makanan.

Hampir 40 persen penduduk Tigray kekurangan pangan parah. Hingga akhir tahun lalu, sekitar tiga juta orang masih jadi pengungsi internal di Ethiopia, 69 persen di antaranya disebabkan oleh konflik tersebut.

2. Seruan kepada komunitas internasional untuk membawa Ethiopa ke ICJ

Laporan itu membutuhkan waktu selama dua tahun untuk penyusunan. Terdapat puluhan ahli hukum yang terlibat. Di antaranya adalah pakar internasional seperti mantan Menteri Kehakiman Kanada Allan Rock dan profesor hukum Universitas Ottawa John Packer.

Dilansir Al Jazeera, Ethiopia juga dituduh berusaha mencegah pengawasan internasional, dan berulang kali membantah bahwa pasukannya melakukan kejahatan perang. Eritrea yang membantu Ehiopia, mengklaim tuduhan itu bersifat pencemaran nama baik.

Para penyusun laporan menyerukan komunitas internasional untuk memberi tekanan pada Ethiopia melalui hubungan bilateral, serta menyeret negara tersebut ke hadapan ICJ (International Court of Justice).

3. Laporan pertama yang menyimpulkan terjadi genosida di Tigray

Para pengungsi konflik Tigray-Ethiopia sedang antre untuk mendapatkan makanan. (Twitter.com/World Food Programme)

Laporan itu juga menyebutkan, ada banyak korban tewas dan terjadi pembantaian tapi sebagian besar diabaikan oleh para pemimpin dunia. Para pemimpin Tigray yang berada di luar negeri seperti Kanada, menyambut baik laporan tersebut.

"Akan sulit bagi komunitas internasional, termasuk pemerintah Kanada, untuk mengabaikan laporan ini," kata Kidane Gebremariam, aktivis Tigray yang tinggal di Ottawa, dikutip The Globe and Mail.

"Ini adalah laporan pertama yang menyimpulkan bahwa genosida telah terjadi di Tigray dan masyarakat Tigray," tambahnya.

Ketua Ethiopian Canadians for Peace, Tes Gebrezghi mengatakan, kelompoknya berharap komunitas internasional akan memperhatikan rekomendasi laporan tersebut dan memastikan bahwa para pelaku genosida dibawa ke pengadilan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us