Cegah Cacar Monyet Meluas, Nigeria Larang Konsumsi Daging Hewan Liar

Jakarta, IDN Times - Kasus cacar monyet yang ditemukan di Nigeria membuat pemerintah negara Afrika itu melarang warganya untuk mengonsumsi daging hewan liar seperti monyet, kelelawar, tikus, dan ular.
Larangan ini disampaikan oleh Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Mohammad Abubakar, pada Rabu (1/6/2022), sebagai upaya pencegahan penyebaran kasus cacar monyet.
1. Meminta konsumsi daging liar dihentikan
Di beberapa daerah terpencil di Nigeria daging hewan liar sering dikonsumsi sehingga banyak pasar yang memperdagangkan daging hewan liar.
Dalam pernyataannya, Abubakar meminta pemburu dan pedagang daging liar untuk segera menghentikan praktik tersebut untuk mencegah "tumpahan” patogen. Abubakar juga meminta kendaraan yang mengangkat satwa liar dan produknya harus segera dihentikan atau dibatasi, dikutip dari Sahara Reporters.
Langkah ini diambil karena ada kekhawatiran peringatan dari para ahli yang menyampaikan kemungkinan virus dapat menginfeksi manusia yang mengonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi virus tersebut. Meski hal itu bukan cara penularan yang sering terjadi.
Virus ini diketahui dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak, mata, hidung, atau mulut.
2. Kebun binatang diminta memastikan tidak ada kontak manusia dengan primata

Dalam mencegah terjadinya kontaminasi virus, Abubakar mengigatkan perlunya tindakan di tempat penyimpanan pertanian, yang mencegah hewan pengerat membawa kontaminasi virus terhadap bahan makanan. Hewan pengerat yang terinfeksi, termasuk tikus dan tupai dapat menulari jika mengalami kontak seperti digigit atau menyentuh.
Kementerian dalam pernyataanya juga meminta kebun binatang, taman, dan kawasan konservasi, yang memiliki hewan primata untuk menerapkan aturan yang memastikan tidak ada kontak manusia dengan primata.
Pemerintah Nigeria meminta dokter hewan dan pejabat untuk meningkatkan pengawasan yang bertujuan mendeteksi kemungkinan kasus cacar monyet pada hewan. Pemerintah juga memperingatkan orang untuk menghindari kontak dengan ndividu yang diduga terinfeksi.
3. Kasus cacar monyet di Nigeria

Kasus penyebaran cacar monyet di Nigeria tercatat mengalami naik turun. Kasus tertinggi yang tecatat terjadi pada 2017, dengan lebih dari 80 kasus dilaporkan, kemudian kasus melandai hingga 2020, tercatat tidak mencapai 20 kasus. Tahun lalu jumlah orang yang terinfeksi dilaporkan meningkat dengan ada laporan hampir 40 kasus, berdasarkan data Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC), yang diperoleh BBC.
Virus ini dilaporkan banyak ditemukan di di selatan negara itu tetapi, sejak 2020, telah menyebar ke daerah tengah, timur dan utara. Sepanjang tahun ini Nigeria telah mengonfirmasi 21 kasus cacar monyet dan satu orang dinyatakan meninggal, pasien tersebut dikatakan memiliki penyakit bawaan.
Jumlah kasus yang dikonfirmasi saat ini membuat NCDC menerapkan tindakan darurat nasional untuk cacar monyet di level 2, untuk memperkuat dan mengoordinasikan kegiatan respons dalam negeri.